Lama Baca 4 Menit

China Bangun 15.000 Stasiun Pemantauan Peringatan Dini Gempa

15 October 2020, 11:33 WIB

China Bangun 15.000 Stasiun Pemantauan Peringatan Dini Gempa-Image-1

Siswa China mempelajari CPR dan mitigasi gempa - Image from Global Times

Tiongkok, Bolong.id - Tiongkok telah meningkatkan upayanya untuk membangun proyek nasional untuk peringatan gempa dan berencana membangun lebih dari 15.000 stasiun pemantauan dalam lima tahun, yang dapat melaporkan gempa bumi yang bahkan jauh dalam 5-10 detik, ungkap parah ahli dari Administrasi Gempa Tiongkok. 

Pada hari Rabu, yang menandai hari internastional untuk pengurangan bencana, pemerintah mengungkapkan bahwa Tiongkok telah mengembangkan teknologi untuk sistem peringatan dini gempa bumi dan telah mempercepat kemajuannya dalam membangun proyek untuk pelaporan cepat dan fungsi peringatan dini.

Ma Qiang, seorang peneliti dari Institute of Engineering Mechanics di bawah pemerintahan, mengatakan bahwa sistem pemantauan real-time yang dapat menangkap sinyal seismik sesegera mungkin dan memberikan peringatan dini sedang diluncurkan di seluruh negeri. Peringatan tersebut akan dirilis melalui telepon genggam, TV, radio dan media baru. Demikian dilansir dari Global Times, Rabu (14/10/2020). 

Jaringan kereta api kecepatan tinggi Tiongkok telah membangun stasiun pemantauan seismik yang mencakup total panjang sekitar 13.000 kilometer jalur kereta api, dengan cakupan keseluruhan hampir 40 persen, kata peneliti.

Tiongkok akan membangun 15.000 stasiun dengan jarak 10 hingga 15 kilometer di wilayah utama, seperti di Tiongkok Utara, sabuk seismik Selatan-Utara, wilayah pesisir tenggara, bagian tengah Gunung Tianshan di Daerah Otonomi Xinjiang Uygur Tiongkok Barat Laut, dan Lhasa di Barat Daya Daerah Otonomi Tibet. Proyek ini dimulai pada 2018 dan diharapkan selesai dalam lima tahun.

Stasiun-stasiun tersebut akan dilengkapi dengan sistem observasi, jaringan komunikasi, pengolahan data, dan sistem layanan informasi daruta gempa bumi. Menurut keadaan yang berbeda dari kejadian gempa bumi besar yang merusak, mereka akan mampu memberikan peringatan in-situ, peringatan bencana, peringatan hati-hati dan peringatan gempa bumi jauh dalam 5-10 detik. 

Pemerintah mengatakan bahwa dari 2019 hingga Juli 2020, total 10 gempa bumi berkekuatan 5 SR atau lebih telah terjadi di Provinsi Sichuan, Tiongkok  Barat Daya, dan sistem peringatan dini gempa telah terbukti efektif.

Pada Juni 2019, sistem peringatan dini memberi penduduk di Sichuan waktu untuk menyelamatkan hidup dan bersiap menghadapi gempa bumi yang menewaskan sedikitnya 13 orang dan melukai 199 orang.

Media Tiongkok melaporkan bahwa Tiongkok adalah negara ketiga setelah Jepang dan Meksiko yang memiliki kemampuan peringatan gempa bumi tingkat lanjut. Sistem ini mencakup 31 provinsi dan kotamadya dan telah mengeluarkan 40 peringatan gempa melalui televisi, telepon seluler, siaran, dan saluran lainnya. Sejauh ini tidak peringatan yang meleset. 

Sistem peringatan ini dikembangkan oleh Wang Tun, kepala Institute of Care-life, sebuah laboratorium peringatan dini gempa bumi utama di Chengdu, setelah gempa bumi dahsyat Wenchuan tahun 2008, yang menewaskan lebih dari 69.000 jiwa.

Wang mengklaim bahwa itu adalah sistem peringatan dini gempa terbesar di dunia, mencakup 2,2 juta kilometer persegi di Tiongkok dan 90 persen dari populasi di daerah rawan gempa. (*)

BACA JUGA