Lama Baca 3 Menit

Laut China Selatan Memanas, Jepang - Vietnam Sepakati Kerjasama Militer

21 October 2020, 13:03 WIB

Laut China Selatan Memanas, Jepang - Vietnam Sepakati Kerjasama Militer-Image-1

Yoshihide Suga dan Nguyen Xuan Phuc - Image from Kastara ID

Jepang, Bolong.id - Kerjasama antara Jepang dan Vietnam semakin meningkat. Jepang akan memasok peralatan dan teknologi militer ke Vietnam. Melalui perjanjian keamanan yang dibuat Perdana Menteri Jepang Yoshide Suga saat mengunjungi Hanoi pada Senin (19/10/2020), kedua negara sepakat memperkuat militer dan bisnis di tengah tindakan agresif Tiongkok terhadap Laut China Selatan. 

"Ini adalah langkah keamanan bagi kedua negara," kata Suga saat bertemu Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc. Demikian dilansir dari CNBC Indonesia, Selasa (20/10/2020). 

Ia juga menegaskan bahwa Jepang menentang setiap langkah yang dapat meningkatkan ketegangan di laut tersebut, di mana Vietnam dan sejumlah negara ASEAN memiliki sengketa teritorial dengan Tiongkok.

"Masalah Laut China Selatan, penting bagi kita semua negara terkait untuk tidak bergantung pada kekuatan atau ancaman, tapi untuk bekerja sama menuju resolusi damai, sesuai hukum internasional," katanya lagi tanpa menyebut retorika anti-Tiongkok.

Hal senada juga dikatakan Phuc. Ia menegaskan keduanya sepakat menjaga kebebasan navigasi dan penerbangan di Laut China Selatan.Selain itu, ia juga mengatakan bahwa Vietnam menyambut baik niat Jepang untuk terus berkontribusi secara aktif menjaga perdamaian regional dan global. 

Sebelumnya Jepang bersitegang dengan Tiongkok terkait masalah kepemilikan Pulau Senkaku/Diaoyu. Jepang pun bergabung dalam QUAD, aliansi bersama Amerika Serikat (AS), India, dan Australia yang bertujuan 'menentang' Tiongkok di Asia. Bahkan QUAD berencana melakukan latihan militer bersama di Teluk Benggala. 

Meskipun demikian, Jepang secara ekonomi memiliki ikatan kuat dengan Tiongkok. Di tahun 2018,kedua negara memiliki 500 kesepakatan bernilai US$ 18 miliar (sekitar Rp264,3 trilius) yang sudah diteken.

Sementara Vietnam, memiliki masalah tumpang tindih kepemilikan Pulau Paracels di Laut China Selatan. Sebagaimana diketahui Tiongkok mengklaim 80% wilayah Laut China Selatan adalah miliknya. Akibat tindakan agresif Tiongkok di laut itu, sejumlah media asing melaporkan bahwa Vietnam terpaksa menunda eksplorasi energinya karena 'gangguan' Beijing. Negara ini juga terpaksa membayar denda ke kontraktor.

Jepang sendiri telah mencabut larangan penjualan senjata sejak 2014. Selain ke Vietnam, disebutkan pembicaraan ekspor senjata juga tengah dibahas bersama dengan Indonesia dan Thailand.