Lama Baca 4 Menit

China Kampanyekan Perangi Segala Bentuk Kekerasan Seksual

15 May 2024, 13:03 WIB

China Kampanyekan Perangi Segala Bentuk Kekerasan Seksual-Image-1
Fu Cong

Beijing, Bolong.id - Utusan Tiongkok di PBB, Selasa pekan ini menyerukan dunia internasional untuk memerangi segala bentuk kekerasan seksual dengan mengakhiri impunitas, menekan terorisme, dan memberdayakan perempuan melalui pembangunan.

Dilansir dari 海外网 , Fu Cong, perwakilan tetap Tiongkok untuk PBB, menyampaikan seruan tersebut pada debat terbuka Dewan Keamanan mengenai kekerasan seksual terkait konflik.

Tanpa adanya hukuman yang efektif terhadap tindak pidana, maka akan sulit untuk menghalangi dan mencegah pelanggaran baru.  Semua negara harus memperkuat supremasi hukum, menghukum pelaku tanpa toleransi sesuai hukum, dan mencari keadilan bagi para korban, katanya.

Baru-baru ini, Haiti mengalami peningkatan kekerasan geng, yang mengakibatkan insiden kekerasan seksual yang mengerikan, yang menimbulkan ancaman serius bagi perempuan dan anak perempuan setempat dan menimbulkan ketakutan di kalangan penduduk.  

Tiongkok menyerukan semua pihak untuk mendukung upaya polisi Haiti dalam menjaga hukum dan ketertiban, menerapkan embargo senjata secara ketat, menutup saluran-saluran di mana geng-geng tersebut memperoleh senjata dan amunisi secara ilegal, dan menstabilkan situasi di lapangan.  sesegera mungkin, katanya.

Fu menekankan perlunya menekan aktivitas teroris.

“Dalam beberapa tahun terakhir, permasalahan penculikan, perdagangan manusia, dan kekerasan seksual yang dilakukan oleh kelompok teroris di Afrika Barat, Timur Tengah, dan kawasan lainnya semakin nyata,” ujarnya.  " Merupakan kewajiban semua pihak untuk mematuhi tujuan dan prinsip-prinsip Piagam PBB, menghormati kedaulatan, independensi dan integritas wilayah negara-negara yang bersangkutan, memberikan peran utama PBB dan Dewan Keamanannya, memberikan peran utama pada PBB dan Dewan Keamanannya, memberikan  mengakhiri standar ganda dalam memerangi terorisme, memperkuat kerja sama kontra-terorisme internasional, dan secara tegas memerangi terorisme dalam segala bentuk dan manifestasinya.”

Persoalan kekerasan seksual tidak muncul dari ruang hampa.  Melainkan berkaitan erat dengan persoalan pembangunan.  Komunitas internasional harus memiliki pandangan jangka panjang, meningkatkan bantuan kepada negara-negara berkembang, mempercepat implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, memperkuat pemberdayaan perempuan, dan mempromosikan kesetaraan gender, katanya.

Tujuan akhir dari agenda kekerasan seksual terkait konflik bukan sekedar menjadikan konflik bebas dari kekerasan seksual, melainkan menjadikan dunia bebas perang.  Cara paling mendasar untuk mengatasi kekerasan seksual terkait konflik adalah dengan menghentikan dan mencegah perang itu sendiri, kata Fu.

Konflik di Gaza telah berlangsung lebih dari enam bulan, dimana lebih dari 10.000 perempuan terbunuh.  Lebih dari 1 juta perempuan dan anak perempuan Palestina menghadapi kelaparan.  Bencana kemanusiaan akibat ulah manusia ini harus diakhiri, katanya.

Tiongkok siap untuk terus bekerja sama dengan komunitas internasional untuk menciptakan lingkungan yang damai, aman, dan stabil di seluruh dunia dan memberikan kontribusi positif terhadap pemberantasan kekerasan seksual terkait konflik dan kemajuan agenda Perempuan, Perdamaian dan Keamanan,  dia berkata. (*)

Informasi Seputar Tiongkok