Lama Baca 5 Menit

Pertemuan Misi Republik Rakyat China untuk ASEAN (2)

07 August 2024, 09:26 WIB

Pertemuan Misi Republik Rakyat China untuk ASEAN (2)-Image-1
Suasana pertemuan

Bolong.id - Berikut ini cuplikan Pertemuan Misi Republik Rakyat Tiongkok untuk ASEAN.

Kepemimpinan dan Tata Kelola Nasional

Dampak Pemilu AS:

AS mengalami perpecahan internal dan kepemimpinan yang terpolarisasi, yang memengaruhi tata kelola nasional dan kohesi sosial.

Pembahasan tentang peran pemimpin dalam menjaga stabilitas dan persatuan.

Kebutuhan Kepemimpinan:

Baik Tiongkok maupun ASEAN dapat saling belajar tentang praktik kepemimpinan yang efektif yang mendorong stabilitas, persatuan, dan pembangunan.

Penekanan pada pemimpin yang dapat menavigasi lanskap politik yang kompleks dan mendorong tata kelola yang inklusif.

Persaingan Geopolitik Global dan Peran ASEAN

Stabilitas Regional: ASEAN dipandang sebagai kawasan perdamaian dan pembangunan ekonomi di tengah konflik global dan persaingan geopolitik. Tantangannya meliputi mentalitas Perang Dingin AS dan upaya untuk membentuk kembali dinamika regional.

Pengaruh AS: Upaya AS untuk mengganti kerja sama regional yang berpusat pada ASEAN dengan blok yang lebih kecil menimbulkan tantangan bagi ASEAN.

Strategi ASEAN:

ASEAN harus mempertahankan otonomi dan sentralitas regional sambil terlibat secara proaktif dalam urusan global.

Berfokus pada perlindungan perannya dan promosi pembangunan ekonomi tanpa harus berpihak pada blok-blok kekuatan besar.

Poin Tambahan

Fokus Reformasi Tiongkok:

Reformasi Ekonomi dan Sosial: Memprioritaskan pembangunan berkualitas tinggi, reformasi struktural sisi penawaran, dan pengembangan inovasi.

Keterbukaan: Upaya untuk menyesuaikan diri dengan standar internasional, memperluas akses pasar, dan berintegrasi ke dalam ekonomi global, termasuk dukungan bagi negara-negara kurang berkembang.

Kerja Sama Ekonomi dengan ASEAN: Perdagangan dan Investasi: Perdagangan timbal balik antara Tiongkok dan ASEAN mencapai USD 911,7 miliar pada tahun 2023. Kemajuan signifikan dalam kerja sama, khususnya dalam kendaraan listrik (EV) dan tenaga surya.

CAFTA dan Proyek Regional: Pengembangan berkelanjutan CAFTA Versi 3.0 dan Pelabuhan Perdagangan Bebas Hainan. Dukungan untuk kerja sama subnasional dalam ASEAN dan kerja sama berkualitas tinggi di bawah inisiatif BRI, termasuk ekonomi hijau dan digital, AI, dan mitigasi bencana.

Tantangan dan Rekomendasi:

Diplomasi Publik: Perlunya peningkatan diplomasi publik akar rumput untuk mengomunikasikan perspektif Tiongkok secara efektif dan mengatasi masalah-masalah sulit.

Keterlibatan Antar-Masyarakat: Meningkatkan keterlibatan informal dan formal, memanfaatkan profesional muda dan KOL untuk meningkatkan pemahaman dan kolaborasi.

Tanggapan dan Wawasan Resmi:

Taiwan: Tiongkok memandang Taiwan sebagai masalah internal dan berfokus pada pembangunan internal daripada dominasi global.

Sikap Geopolitik: Penekanan pada penghindaran persaingan geopolitik, sebaliknya berfokus pada kerja sama ekonomi dan dialog bilateral.

Tantangan Naratif: Mengatasi tantangan yang terkait dengan sistem politik Tiongkok dan hambatan bahasa melalui peningkatan diplomasi publik dan strategi komunikasi.

Kontribusi Terkemuka

Habib - CSIS:

Penghargaan Reformasi: Pandangan positif terhadap reformasi Tiongkok, khususnya fokus lingkungan dan teknologi yang sedang berkembang.

Ketegangan Tiongkok-AS: Kekhawatiran tentang respons Tiongkok terhadap meningkatnya ketegangan dengan AS dan dampaknya terhadap lembaga multilateral global.

Reformasi WTO: Diskusi tentang upaya mendorong reformasi dalam lembaga multinasional untuk sistem perdagangan global yang adil.

Mohammad - UI (Pusat Penelitian Tiongkok-ASEAN):

Tarif dan Pendanaan R&D: Masalah tarif Indonesia atas barang-barang Tiongkok dan perlunya peningkatan pendanaan R&D untuk meningkatkan kemampuan teknologi.

Usaha Patungan Tiongkok: Dukungan untuk lebih banyak usaha patungan Tiongkok dan inisiatif pendidikan untuk meningkatkan kapasitas R&D Indonesia.

Infrastruktur dan Jangkauan: Kritik atas kurangnya apresiasi terhadap proyek infrastruktur dan seruan untuk lebih banyak program penjangkauan warga negara.

Jenny - SPCI:

Peningkatan Komunikasi: Rekomendasi untuk komunikasi yang lebih terbuka dan jujur ​​tentang isu-isu sulit, bukan hanya cerita positif.

Keterlibatan Pemuda: Pentingnya melibatkan KOL dan profesional muda dalam upaya keterlibatan publik untuk menumbuhkan pemahaman yang lebih baik.

Tn. Fu Fengshan - Misi RRT ke ASEAN:

Masalah Taiwan: Penekanan pada penyelesaian Taiwan sebagai masalah internal, dengan fokus pada pengembangan internal.

Kerjasama Global: Tiongkok lebih mengutamakan kerjasama ekonomi dan dialog bilateral daripada persaingan geopolitik.

Tantangan Naratif: Mengatasi tantangan persepsi akibat sistem politik dan kendala bahasa Tiongkok, mengadvokasi diplomasi publik yang lebih baik. (*)
Informasi Seputar Tiongkok