
Beijing, Bolong.id - Selama periode Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025), kesejahteraan anak-anak dan lansia di Tiongkok telah mengalami peningkatan yang signifikan, kata Menteri Urusan Sipil Tiongkok Lu Zhiyuan.
Dilansir dari 人民网 Jumat (10/10/25), selama periode ini, sistem perlindungan dan pengasuhan komprehensif bagi anak-anak yang membutuhkan telah dibangun, mencakup anak-anak yang secara de facto terlantar, anak-anak "terlantar" yang orang tuanya bekerja jauh dari rumah, dan anak-anak migran. Semua anak ini kini termasuk dalam layanan perlindungan dan pengasuhan negara, ujar Lu dalam konferensi pers.
Anak-anak yang secara de facto tidak memiliki pengawasan terutama merujuk pada anak-anak yang kedua orang tuanya hilang, cacat parah, sakit kritis, dipenjara, dideportasi, atau menjadi sasaran rehabilitasi narkoba wajib.
Lu mengatakan bahwa dibandingkan dengan tahun 2020, tunjangan hidup dasar untuk anak yatim piatu di lembaga kesejahteraan, anak yatim piatu yang tinggal bersama keluarga mereka, dan anak-anak yang secara de facto terlantar telah meningkat masing-masing sebesar 26 persen, 32 persen, dan 31 persen.
Selama periode yang sama, Tiongkok menyelesaikan renovasi rumah dan mendesain ulang fasilitas ramah lansia untuk 2,24 juta rumah tangga dengan lansia yang menghadapi kesulitan khusus, kata Lu.
Ia menambahkan bahwa Tiongkok telah membangun 500 jaringan layanan perawatan lansia berbasis komunitas percontohan, 2.990 komunitas percontohan yang ramah terhadap lansia, dan 86.000 kantin komunitas untuk para lansia.
Berbagai subsidi dan tunjangan, termasuk bagi orang yang sangat tua, warga lanjut usia yang mengalami kesulitan keuangan, dan warga lanjut usia penyandang disabilitas, telah memberi manfaat bagi lebih dari 49,4 juta orang, menurut menteri. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement
