
Bolong.id - Dalam pidato pada Reagan National Defence Forum, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth menyampaikan bahwa Amerika Serikat memilih pendekatan “realitas fleksibel” (flexible realism) dalam hubungannya dengan China, sebagai bagian dari persiapan jelang peluncuran dokumen strategi pertahanan nasional baru.
Dilansir SCMP, Senin (08/12/25), Hegseth menekankan bahwa kebijakan AS akan tetap memprioritaskan keamanan domestik dan menghindari keterlibatan berlebihan dalam konflik asing. Namun, dia juga menggarisbawahi bahwa walaupun AS mengutamakan “America First”, Washington tetap berkomitmen membangun kekuatan militer unggul melalui sejumlah “garis upaya”, termasuk memperkuat pertahanan nasional dan hemisfer, mendeterrensi China melalui kekuatan bukan konfrontasi langsung, meningkatkan beban bersama dengan sekutu serta mitra, serta memperkuat basis industri pertahanan AS.
Pidato tersebut dianggap sebagai bocoran kebijakan bagi dokumen strategi pertahanan AS yang akan dirilis dalam waktu dekat oleh National Defence Strategy (United States) (NDS). Kebijakan ini memetakan arah baru di mana militer AS akan fokus pada pertahanan wilayahnya dan upaya pencegahan ketegangan global, daripada intervensi langsung di konflik internasional.
Dengan pendekatan “realitas fleksibel”, AS tampak berusaha menyeimbangkan antara menjaga posisi strategis di Indo-Pasifik dan menjaga stabilitas global, tanpa langsung menegaskan sikap konfrontatif terhadap Beijing. Langkah ini bisa berdampak pada dinamika hubungan AS-China, serta strategi sekutu dan partner AS di kawasan Asia.
Informasi seputar Tiongkok
Advertisement
