Lama Baca 3 Menit

Softbank Cabut Investasi, Abu Dhabi-China Siap Gelontorkan Rp286 Triliun di IKN Nusantara

17 March 2022, 06:00 WIB

Softbank Cabut Investasi, Abu Dhabi-China Siap Gelontorkan Rp286 Triliun di IKN Nusantara-Image-1

Abu Dhabi Dan Tiongkok Siap Investasi 286 Triliun di IKN Nusantara - Image from kompas.com

Bolong.id - Perusahaan Softbank asal Jepang mundur dari investasi senilai 100 miliar dolar AS (sekitar Rp1,4 kuadriliun) di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Bersamaan dengan itu, Indonesia tak begitu khawatir pasalnya ada sejumlah investor yang berkomitmen untuk menanamkan modal seperti Abu Dhabi dan Tiongkok.

Dilansir dari kompas.com pada Rabu (16/3/2022), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Abu Dhabi bakal membenamkan dana senilai 20 miliar dollar AS, di mana itu akan masuk dalam Sovereign Wealth Fund/SWF Indonesia, Indonesia Investments Authority.

Pada saat konferensi pers Kick Off Digital Economy Working Group (DEWG) G20, di Jakarta, pada Selasa (15/3/2022), Luhut mengungkapkan "Dana itu di data sudah ada banyak, salah satu yang presiden sudah perintahkan adalah dari Abu Dhabi. Dana itu akan masuk melalui SWF sebesar 20 miliar dollar AS (sekitar 286 triliun rupiah)".

Luhut mengungkapkan, Abu Dhabi memiliki konsorsium sehingga dana tersebut berasal dari beberapa negara, salah satunya Tiongkok.

"Abu Dhabi bilang ke saya, 'Kami itu konsorsium, dengan bermacam-macam negaranya, bukan kami sendiri, karena kami mau semua berjalan secara efisien'. Abu Dhabi itu punya partner mana-mana saja, termasuk ada juga Tiongkok," ucap dia.

Selain Abu Dhabi, Arab Saudi juga menyatakan ketertarikannya melalui Putera Mahkota Mohammed bin Salman. Namun, besaran pasti investasinya sendiri masih terus digodok.

"Crown Prince Mohammed bin Salman itu juga minta agar dia dimasukkan ke situ. Kalau beliau, angkanya berapa sedang kita godok, karena kami terus melakukan pertemuan secara virtual dengan timnya Mohammed bin Salman," jelas Luhut.

Intinya kata Luhut, pembangunan Ibu Kota baru seminimal mungkin menggunakan APBN. Porsinya hanya sekitar 20 persen dari Rp 466 triliun. Sisanya bakal bekerja sama dengan sektor swasta.

Sementara itu, mundurnya Softbank terjadi usai sahamnya anjlok. Alhasil, dana investasi dari Abu Dhabi dan Arab Saudi tidak jadi ditaruh dalam Vision Fund Softbank.

"Jadi dia (Softbank) enggak ada, ya sudah off. Nah sekarang dana yang tadinya ke Softbank itu, vision fund, enggak jalan, 100 miliar dollar AS (1,4 kuadrilliun) itu, itu yang coba kita ambil dari Saudi dan dari Abu Dhabi," tandas Luhut. (*)

Informasi Seputar Tiongkok