Lama Baca 5 Menit

Negara Terbelakang Ini Cuma Punya Satu Ventilator Untuk 7,5 Juta Orang

10 April 2020, 03:12 WIB

Negara Terbelakang Ini Cuma Punya Satu Ventilator Untuk 7,5 Juta Orang-Image-1

seorang petugas medis di RS di Afrika - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Menurut Financial Times pada tanggal 6 April 2020, Pejabat Kesehatan Afrika (African Health Officials) telah mengeluarkan peringatan terhadap adanya kekurangan peralatan medis yang serius di Afrika, dalam melawan COVID-19. Hanya ada satu ventilator untuk 7,5 juta orang di Sierra Leone dan hanya ada tiga ventilator untuk 5 juta orang di Afrika Tengah. Direktur Regional WHO untuk Afrika mengatakan bahwa, selain pasokan ventilator global yang terbatas, perbatasan-perbatasan di sejumlah negara juga sudah ditutup, membuat transportasi ventilator menjadi sebuah tantangan. Dilaporkan bahwa rumah sakit di Afrika juga sedang penuh sesak saat ini.

Menurut data terbaru dari pandemi global COVID-19 yang dirilis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika pada tanggal 7 April 2020, terdapat lebih dari 10.000 kasus yang terkonfirmasi di Afrika dan 487 kasus meninggal dunia, serta 913 kasus sembuh. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika, 52 dari 55 anggota negara Uni Afrika telah terpapar pandemi COVID-19 ini, termasuk Afrika Selatan, Aljazair, Mesir hingga Maroko yang merupakan negara-negara terparah yang dilanda COVID-19. Untuk mencegah dan mengendalikan pandemi, banyak negara Afrika telah mengambil langkah-langkah seperti menutup kota, penerbangan, dan langkah inisiatif lainnya. 

Zhang Wenhong, kepala kelompok ahli perawatan medis di Shanghai, dalam sebuah wawancara baru-baru ini mengatakan bahwa peningkatan tajam dalam jumlah kasus global ini menjadi sebuah peringatan kepada kita, agar dunia harus bersatu untuk membantu negara-negara dengan sumber daya medis yang tidak memadai dalam memerangi pandemi. Pandemi global ini bergantung pada negara yang memiliki kontrol pengendalian pandemi terburuk, bukan pada negara mana yang memiliki kontrol pandemi terbaik. 

Munculnya pandemi COVID-19 di India dan Afrika akan menjadi bencana manusia. Oleh karena itu, seluruh dunia harus bersatu untuk membantu negara-negara yang sumber daya medisnya tidak mencukupi, dalam memerangi pandemi ini. "Selama ada negara lain di dunia yang dilanda pandemi COVID-19 dan tidak dapat mengontrolnya dengan baik, maka virus akan terus menyebar ke seluruh dunia." Pandemi ini kemungkinan akan terus menerus menghasilkan gelombang demi gelombang serangan, sehingga hal ini akan menjadi perang yang berlarut-larut.