Ilustrasi - Image from CGTN
Beijing, Bolong.id - Meningkatnya kesadaran jarak sosial di pandemi COVID-19, banyak masyarakat bersepeda. Tiongkok mengekspor total 41,66 juta sepeda selama sembilan bulan pertama tahun ini, meningkat 3,9 persen dari tahun ke tahun.
Dari Januari hingga September 2020, volume ekspor sepeda meningkat 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi USD 2,43 miliar (Rp5,2 triliun), menurut data dari Asosiasi Sepeda Tiongkok.
Bersepeda telah menjadi pilihan perjalanan bagi lebih banyak orang, berfungsi sebagai katalisator dalam perkembangan industri sepeda dan sepeda listrik, kata Guo Wenyu, Wakil Presiden dan Sekretaris Jenderal Asosiasi.
Penjualan di luar negeri, terutama di Uni Eropa, terus meningkat, tambah Guo.
Dilansir dari CGTN, Asosiasi mengharapkan industri sepeda melihat pendapatan gabungannya melampaui CNY 360 miliar (sekitar USD 54,78 miliar atau Rp771,9 triliun) pada tahun 2020, naik 10 persen dari tahun ke tahun, dan mempertahankan momentum pertumbuhan yang kuat di pasar luar negeri seperti Eropa, Amerika Serikat dan Asia Tenggara.
Menurut Erhard Buchel, Presiden Konfederasi Industri Sepeda Eropa, impor sepeda, sepeda listrik dan suku cadang Eropa dari Tiongkok berjumlah EUR 1 miliar (hampir USD 1,19 miliar atau Rp16,8 trililun) pada tahun 2016, meningkat menjadi EUR 1,5 miliar (Rp25,2 triliun) pada tahun 2019, dan diharapkan mendekati EUR 2 miliar (Rp33,6 triliun) pada tahun 2020. (*)
Advertisement
