Lama Baca 4 Menit

Netizen China vs Korsel Debat Soal Asal Pakaian Tradisional di Komik

04 November 2020, 10:16 WIB

Netizen China vs Korsel Debat Soal Asal Pakaian Tradisional di Komik-Image-1

Tangkapan Layar Twitter Old Xian - Image from Twitter

Beijing, Bolong.id - Komikus Tiongkok, Old Xian (old先) men-tweet pada Minggu (1/11/20), gambar empat pria berpakaian tradisional. Itu jadi debat netizen Tiongkok dan Korea Selatan tentang asal pakaian tersebut.

Old Xian punya lebih dari 10 juta pengikut di Sina Weibo dan 260.000 di Twitter, Old Xian penulis komik Boys' Love 19 Days yang terkenal.

Penggambaran keempat tokoh dari komik yang berlatar zaman modern ini hadir dengan judul dalam bahasa Tiongkok, gufeng hunda 古风混搭 (lit: campuran gaya kuno), tetapi tidak menyebutkan budaya apa yang menginspirasi pakaian yang dikenakan tokoh tersebut.

Banyak netizen Korea Selatan melancarkan serangan dalam komentar di postingan tersebut, mengatakan bahwa beberapa pakaian dalam lukisan itu berasal dari Korea kuno dan meminta pelukis untuk memberikan indikasi yang jelas tentang asal mereka.

Old Xian menjawab pada Senin (2/11/20) bahwa referensi untuk pakaian tersebut, terutama topi hitam bertepi lebar, adalah lukisan kuno yang digali dari makam seorang pangeran Dinasti Ming (1368-1644) yang saat ini berada di Museum Shandong serta beberapa film Tiongkok yang berlangsung selama Dinasti Ming.


"Alasan saya melukis adalah untuk membuat pembaca senang dan berterima kasih kepada semua orang yang menyukai saya. Akhirnya, saya berharap dunia ini penuh dengan damai dan cinta," tulis Old Xian dalam bahasa Mandarin di akhir balasannya.

Namun, balasan lanjutan tersebut tidak membungkam protes netizen Korea Selatan. Beberapa netizen meluncurkan hashtag #Korea-hanbok_challenge bagi orang-orang untuk memposting foto pakaian tradisional Korea dalam upaya untuk menunjukkan kesamaan antara pakaian dan ilustrasi Old Xian.

Banyak netizen Tiongkok kemudian bergabung dalam ‘pertempuran’ demi membela seniman buku komik tersebut. Mereka memposting banyak gambar dari bahan-bahan sejarah, termasuk lukisan yang menampilkan putra kaisar pertama Dinasti Ming mengenakan topi bertepi lebar yang sama, untuk menunjukkan bahwa pakaian ini muncul setidaknya sejak zaman Ming.

Bahkan dalam sebuah video yang diposting oleh media Korea Selatan, itu mendukung netizen Tiongkok dan mencatat bahwa sekitar abad ke-15 Korean gat, topi tradisional Korea, berbentuk bulat dan hanya sampai akhir Dinasti Joseon (1392-1897) yang topi-topi ini menjadi topi datar bertepi lebar seperti yang terlihat pada gambar Old Xian.

 "Mengapa orang Korea Selatan selalu berpikir semuanya berasal dari negaranya? Bisakah mereka mempelajari beberapa sejarah negara lain?" netizen Tiongkok berkomentar di Sina Weibo.

Seorang netizen Tiongkok yang lain, Qi Luo, mengatakan kepada Global Times bahwa ia merasa netizen Korea Selatan ini terlalu berpikiran sempit dengan memprovokasi argumen ini.

"Dahulu kala, Korea sangat bergantung pada bangsa kita dan budaya Tiongkok seperti makanan dan pakaian diperkenalkan ke Korea. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa budaya Korea juga berdampak pada kehidupan masyarakat Tiongkok. Ini adalah proses pertukaran budaya," ujar Qi kepada Global Times. (*)