Lama Baca 3 Menit

Ahli Neurologi Tiongkok: Waspada, Insomnia Bukan Hal Sepele

30 May 2020, 14:22 WIB

Ahli Neurologi Tiongkok: Waspada, Insomnia Bukan Hal Sepele-Image-1

insomnia - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Bolong.id, Beijing (30/5/2020) – Tidur merupakan hal yang sangat penting, tetapi ada sebagian orang yang tidak dapat menikmatinya akibat insomnia atau gangguan tidur. Meskipun banyak yang menganggapnya sepele, insomnia ternyata dapat mengakibatkan dampak serius terhadap kesehatan. Di negara berkembang, Insomnia diderita oleh sekitar 150 juta orang. Di Asia, tingkat penderita insomnia sudah mendekati angka yang ada di negara maju. Menurut data survei, lebih dari 300 juta orang di Tiongkok menderita insomnia. Sementara penderita insomnia di Indonesia dilaporkan ada sekitar 28 juta orang.

Dilansir dari Xinhuanet, Xue Rong ( 薛蓉 ), Kepala Dokter Departemen Neurologi di Rumah Sakit Umum Universitas Kedokteran Tianjin ( 天津医科大学总医院神经内科主任医师 ), baru-baru ini menjelaskan beberapa hal mengenai insomnia kepada masyarakat dalam kunjungannya di "Ruang Kuliah Kesehatan" Xinhuanet. Xue Rong ( 薛蓉 ), mengatakan bahwa tanda yang paling umum dari orang yang mengidap insomnia adalah kesulitan tidur.

Xue Rong ( 薛蓉 ) kemudian menjelaskan, penyakit yang dapat menyebabkan insomnia yaitu penyakit seperti tekanan darah tinggi, bisul, sakit kronis dan tumor, yang dapat memicu kurangnya tidur serta menyebabkan insomnia. Namun penyakit mental juga menjadi penyebab utama insomnia. Banyak orang yang memiliki gangguan kecemasan dan depresi, juga mengalami insomnia. Menurut Xue Rong ( 薛蓉 ), insomnia terjadi karena banyak faktor eksternal yang diperburuk oleh faktor internal (keturunan dan kepribadian). Banyak orang memiliki kebiasaan tidur yang buruk seperti tidur dengan lampu menyala, ketergantungan pada ponsel dan obat-obatan. Pembagian kerja shif malam juga dapat menyebabkan insomnia.

Di era modern ini, insomnia tidah hanya diderita oleh orang tua saja, tapi juga dialami oleh kaum muda yang berusia produktif, karena faktor gaya hidup, tekanan belajar dan kerja serta hal lain-lainnya yang memicu stress dan kecemasan. Hal tersebut menyebabkan jumlah orang yang menderita insomnia terus meningkat. Xue Rong ( 薛蓉 ) mengatakan, anak muda sekarang memiliki pola tidur yang sangat buruk. Hal ini dapat menimbulkan insomnia. Jika sudah berkepanjangan dan tidak terkontrol, insomnia dapat membahayakan kesehatan seperti gangguan sistem imun, hipertensi, obesitas, kanker,  stroke, tekanan darah, penyakit tiroid, kardiovaskular dan serebrovaskular, serta mempengaruhi kemampuan otak untuk mengingat. Oleh karena itu, ketika gejala insomnia terjadi, jangan diabaikan dan segeralah lakukan pemeriksaan.

Sumber: xinhuanet.com, lifestyle.bisnis.com, dan vivahealth.co.id