tetanus - Image from idntimes
Jakarta, Bolong.id - Tetanus adalah kondisi kaku dan tegang di seluruh tubuh akibat infeksi kuman. Kaku dan tegang seluruh tubuh ini terasa menyakitkan dan dapat menyebabkan kematian. Gejala tetanus akan muncul dalam 4-21 hari setelah terinfeksi.
Kuman atau bakteri tetanus masuk ke dalam tubuh melalui luka pada kulit, dan akan mengeluarkan racun untuk menyerang saraf. Bakteri ini bernama Clostridium tetani, yang banyak ditemukan pada tanah, debu, atau kotoran hewan.
Selain itu, tetanus juga dapat mengganggu kemampuan Anda untuk bernapas yang bisa mengancam kehidupan Anda.
Berkat vaksin, kasus tetanus sudah mulai jarang terjadi. Namun, penyakit ini tetap menjadi ancaman bagi mereka yang tidak mengikuti vaksinasi.
Pasalnya, tidak ada obat untuk tetanus. Perawatan berfokus pada penanganan komplikasi sampai efek toksin tetanus hilang.
Dilansir dari CNN Indonesia, berikut gejala, bahaya, dan penyebab tetanus, sebagaimana dilansir Mayo Clinic.
Gejala Tetanus
Tetanus merupakan penyakit yang berbahaya dan gejalanya muncul dalam 4-21 hari setelah terkena kuman tetanus. Segera temui dokter jika Anda mengalami luka dan tidak mendapat antiracun tetanus, terutama jika muncul beberapa gejala seperti:
Tanda dan gejala umum tetanus meliputi:
- Kejang dan kekakuan pada otot rahang (trismus)
- Kaku pada otot leher
- Kesulitan menelan
- Kaku pada otot perut
- Kejang tubuh yang menyakitkan yang berlangsung selama beberapa menit, biasanya dipicu oleh kejadian kecil, seperti angin, suara keras, sentuhan fisik atau cahaya.
Tanda dan gejala lain yang mungkin termasuk:
- Demam
- Berkeringat
- Tekanan darah tinggi
- Denyut jantung cepat
Penyebab Tetanus
Tetanus disebabkan oleh racun yang dibuat oleh spora bakteri, Clostridium tetani, yang ditemukan di tanah, debu, dan kotoran hewan.
Ketika spora memasuki luka yang dalam, mereka tumbuh menjadi bakteri yang dapat menghasilkan racun yang kuat atau disebut tetanospasmin.
Racun tersebut merusak saraf yang mengontrol otot Anda (neuron motorik). Racun dapat menyebabkan otot kaku dan kejang - tanda dan gejala utama tetanus.
Hampir semua kasus tetanus terjadi pada orang yang belum pernah divaksinasi atau pada orang dewasa yang tidak mengikuti suntikan booster 10 tahun. Anda tidak dapat tertular tetanus dari orang yang mengidapnya.
Bahaya Tetanus
Komplikasi infeksi tetanus mungkin termasuk:
1. Pneumonia Aspirasi
Otot yang kaku akibat infeksi tetanus membuat kamu sulit mengunyah dan batuk. Ini berpotensi memicu pneumonia aspirasi, yaitu kondisi ketika saluran paru-paru mengalami infeksi akibat adanya makanan, saliva, atau minuman yang masuk. Jika tidak segera ditangani, komplikasi lanjutan, seperti abses paru dan bronkiektasis bisa terjadi. Bahkan, saluran pernapasan bisa gagal berfungsi hingga menyebabkan gagal napas.
2. Laryngospasm
Laryngospasm adalah kondisi ketika laring (organ yang melindungi trakea dan berperan dalam proses produksi suara) mengalami kejang selama 30-60 detik. Infeksi tetanus yang berefek ke leher juga bisa menyebar ke laring, sehingga menyebabkan laryngospasm. Akibatnya, jalan udara menuju paru-paru menjadi terhambat dan kita bisa kesulitan bernapas. Pada kasus yang parah, laryngospasm bisa menyebabkan asfiksia atau gagal napas.
3. Kejang-Kejang Akibat Tetanus
Infeksi tetanus yang sangat parah bisa menyebar sampai ke ujung saraf otak, dan ini bisa menyebabkan pengidapnya mengalami kejang yang mirip seperti kejang pada pengidap epilepsi. Sampai saat ini belum ada obat yang bisa melepaskan racun tetanus dari ujung saraf. Karena itulah pencegahan tetanus sangat penting.
4. Gagal Ginjal Akut
Kejang otot yang parah akibat infeksi tetanus juga bisa memicu kondisi yang dikenal dengan nama rhabdomyolysis. Ini adalah kondisi ketika otot tulang hancur dengan cepat, lalu menyisakan myoglobin atau protein otot yang masuk ke urine. Rhabdomyolysis sangat berbahaya dan bisa menyebabkan gagal ginjal, bahkan hingga kematian.
Setelah mengetahui gejala, bahaya, dan penyebab tetanus, Anda dapat dengan mudah mencegah tetanus dengan divaksinasi. (*)
Advertisement