Lama Baca 3 Menit

Sejak Juli Tiongkok Sudah Berikan Kandidat Vaksin COVID-19, Ke Siapa?

24 August 2020, 06:16 WIB

Sejak Juli Tiongkok Sudah Berikan Kandidat Vaksin COVID-19, Ke Siapa?-Image-1

Sejak Juli Tiongkok Sudah Berikan Kandidat Vaksin COVID-19 - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Beijing, Bolong.id - Tiongkok telah memberikan vaksin COVID-19 eksperimental kepada kelompok-kelompok yang menghadapi risiko infeksi tinggi sejak Juli 2020, ungkap seorang pejabat kesehatan kepada media pemerintah.

Perlu diketahui bahwa belum ada vaksin yang lolos uji klinis internasional berskala besar untuk membuktikan bahwa vaksin tersebut cukup aman dan efektif dalam melindungi manusia dari tertular virus yang telah menyebabkan hampir 800 ribu kematian di seluruh dunia.

Namun, Tiongkok memilih untuk mendistribusikan kandidat vaksin yang diyakini cukup aman kepada kalangan masyarakat yang memiliki risiko tinggi terdampak pandemi COVID-19. “Tujuannya adalah untuk meningkatkan kekebalan kalangan berisiko tinggi tersebut, termasuk pekerja medis serta mereka yang bekerja di pasar makanan dan di sektor transportasi dan layanan,” kata Zheng Zhongwei (郑忠伟), seorang pejabat Komisi Kesehatan Nasional, kepada TV pemerintah dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada Sabtu (22/8/2020) malam waktu setempat.

Pihak berwenang dapat mempertimbangkan untuk sedikit memperluas program penggunaan darurat guna mencoba mencegah kemungkinan wabah selama musim gugur dan musim dingin, tambah Zheng yang memimpin tim pemerintah dalam mengkoordinasikan sumber daya negara untuk pengembangan vaksin virus SARS-CoV-2.

Di sisi lain, pedoman penggunaan darurat vaksin COVID -19 potensial yang telah disetujui pada 24 Juni 2020 hingga saat ini belum dipublikasikan. Dilansir dari Reuters, Tiongkok telah menawarkan kandidat vaksin COVID-10 kepada karyawan di perusahaan milik negara yang bepergian ke luar negeri.

Sementara itu, Zheng Zhongwei (郑忠伟) juga menjelaskan bahwa vaksin COVID-19 buatan Tiongkok akan dipasarkan mendekati biaya produksinya. “Ini tidak berarti bahwa perusahaan tidak dapat memperoleh keuntungan,” kata Zheng. "Perusahaan harus memutuskan keuntungan yang moderat, atau keuntungan yang wajar berdasarkan biaya (produksi)."

Ketua Sinopharm Liu Jingzhen (刘敬桢) mengatakan pada pekan lalu bahwa vaksin COVID-19 potensial yang sedang dikembangkan oleh unit Sinopharm dapat menelan biaya tidak lebih dari 1.000 yuan (sekitar Rp2,1 juta) untuk dua dosis suntikan vaksin. Sementara Zheng menyebutkan harga vaksin dipastikan dapat lebih rendah dari apa yang disebutkan Liu. (*)