Lama Baca 3 Menit

Menlu Singapura: Hubungan Singapura -China Tidak Simetri Tapi Relevan

11 October 2021, 12:59 WIB

Menlu Singapura: Hubungan Singapura -China Tidak Simetri Tapi Relevan-Image-1

Menterli Luar Negeri Singapura - Image from sohu

Singapura, Bolong.id- Dilansir dari Global Network, Senin (11/10/2021) Menteri Luar Negeri Singapura Dr. Vivian Balakrishnan diwawancarai Christopher Pyne dari Australian Sky News pada Minggu (10/10/2021) tentang hubungan Singapura dengan Tiongkok.

Vivian Balakrishnan berkata, "Sikap kami terhadap Tiongkok selalu menunjukkan relevansi. Namun saya tidak bisa mengatakan hubungan kita sangat baik."

Si pewawancara Christopher Pyne adalah mantan Menteri Pertahanan Australia dan telah lama menjabat sebagai anggota Parlemen Australia. 

Acara tersebut bertema "masalah yang penting bagi orang Australia dan dunia tempat kita tinggal", dan tidak ingin "memberi media sosial dengan pelecehan verbal dan pertengkaran palsu."

Pyne mengatakan dalam program itu bahwa hubungan diplomatik dan ekonomi Australia-Tiongkok sangat tegang dalam beberapa tahun terakhir, sementara Singapura telah mempertahankan hubungan yang baik dengan Tiongkok.Vivian menyatakan bahwa dia tidak dapat memberikan nasihatnya sendiri tentang hubungan Australia-Tiongkok. 

Namun, hubungan antara Tiongkok dan Singapura berlaku hampir di setiap negara di kawasan Indo-Pasifik. 

Vivian Balakrishnan mengatakan, "Hubungan ini tidak didasarkan pada simetri, karena kita terlalu kecil. Hubungan ini jiga tidak selalu stabil, ini hal yang tidak mungkin. Tetapi kami telah menemukan cara untuk bekerja sama, dan jika ada perbedaan (kedua belah pihak), kami akan menyelesaikannya."

Dia mendaftarkan tiga proyek kerjasama antar pemerintah antara Singapura dan Tiongkok di Suzhou, Tianjin dan Chongqing. "Ini tentang relevansi, berguna tetapi tidak untuk digunakan. Inilah keseimbangan yang perlu kita temukan, dan kita telah menemukannya."

Menlu Singapura: Hubungan Singapura -China Tidak Simetri Tapi Relevan-Image-2

Christopher Pyne - Image from internet


Ketika berbicara tentang situasi baru-baru ini di kawasan Asia-Pasifik, Vivian mengatakan bahwa karena pemain yang sama berada di meja judi setiap minggu, perlu untuk memiliki visi yang lebih luas untuk pertandingan jangka panjang, bukan hanya perselisihan baru-baru ini. 

Dia mengatakan bahwa sikap ini bahkan berlaku untuk negara-negara yang disengketakan di Laut Cina Selatan.

Vivian juga menyatakan dalam wawancara bahwa investasi AS di Asia Tenggara lebih dari gabungan investasi di India, Tiongkok, dan Korea Selatan. 

Ini memberikan "kesempatan pertama" bagi AS di Asia Tenggara. Namun, AS telah menarik diri dari TPP, dan Tiongkok kini telah Mendaftar untuk bergabung dengan CPTPP.