Lama Baca 3 Menit

Kasus Penipuan Telekomunikasi di China Turun 30%

16 January 2024, 19:23 WIB

Kasus Penipuan Telekomunikasi di China Turun 30%-Image-1
Tersangka penipuan telekomunikasi diserahkan ke polisi Tiongkok

Beijing, Bolong.id -  Jumlah kasus penipuan telekomunikasi secara nasional telah menurun sebesar 28,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal ini diungkapkan Konferensi Pusat Pekerjaan Politik dan Hukum yang diselenggarakan pada Sabtu hingga Minggu. 

Dilansir dari People Daily China Senin (15/01/24), menurut konferensi pusat mengenai pekerjaan peradilan, kejaksaan dan keamanan publik yang diadakan di Beijing, badan-badan politik dan hukum nasional telah berfokus pada upaya menghentikan aktivitas penipuan telekomunikasi ilegal dari Myanmar utara pada tahun 2023.

Mereka menangkap 78 anggota inti kelompok penipuan dan 41,000 tersangka kriminal, dan membekukan total dana sebesar 3,5 miliar yuan ($488,3 juta) yang terlibat dalam kasus-kasus tersebut.

Pihak berwenang telah melakukan kegiatan rutin untuk memerangi kejahatan geng, dan telah membubarkan 133 organisasi kriminal dan 1.858 kelompok kriminal terorganisir.

Selain itu, otoritas politik dan hukum di seluruh negeri telah memperkuat tata kelola jaminan sosial yang komprehensif, mempertahankan tekanan tinggi dalam menargetkan kejahatan terkait narkoba dan kejahatan terhadap perempuan dan anak-anak, serta memperkuat pencegahan dan pengendalian kenakalan remaja.

Menurut konferensi tersebut, pada tahun 2023, rasa aman masyarakat mencapai 98,2 persen, mempertahankan tingkat yang tinggi di atas 98 persen selama empat tahun berturut-turut.

Konferensi tersebut menyatakan bahwa Tiongkok akan memperdalam operasi khusus yang menargetkan penipuan telekomunikasi, mengendalikan sumber-sumbernya, memberantas sarang kriminal dan dengan tegas menekan kejahatan yang merugikan kepentingan publik.

Mereka juga akan mendorong normalisasi perang melawan kejahatan geng, melanjutkan upaya dalam memerangi dan mengatur perjudian lintas batas, dan mempercepat kerja legislatif yang relevan.

Selain itu, penguatan manajemen penjara akan dipelajari, dengan reformasi penjara, dan bantuan pemukiman kembali serta pendidikan yang diperlakukan sebagai cara holistik untuk mencegah dan mengurangi residivisme.

Selain itu, penerapan Undang-Undang Pencegahan Kenakalan Remaja akan ditingkatkan, perbaikan menyeluruh terhadap lingkungan kampus dan tata kelola informasi online yang berbahaya akan diperkuat, sekolah luar biasa akan didirikan dan dimanfaatkan secara efektif, serta sistem pendidikan dan koreksi. cocok untuk karakteristik fisik dan mental anak di bawah umur akan ditetapkan.

Pada tahun 2024, otoritas politik dan hukum juga akan memanfaatkan sepenuhnya teknologi modern untuk memberikan pengelolaan administrasi dan layanan hukum yang berkualitas kepada masyarakat.(*)

 

 

Informasi Seputar Tiongkok.