Lama Baca 3 Menit

Warga Keturunan Bangun Masjid Nuansa Tionghoa di Jakarta Timur

14 March 2024, 17:00 WIB

Warga Keturunan Bangun Masjid Nuansa Tionghoa di Jakarta Timur-Image-1
Pekerja tengah menyelesaikan tahapan pembangunan Masjid Tjia Kang Ho yang berarsitektur Tionghoa di Jalan Tipar, Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Beijing, Bolong.id - Sebuah masjid bernama Tjia Kang Ho, dengan arsitektur yang khas Tionghoa, kini menjulang megah di Jalan Tipar, Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur. 

Inisiatif ini berasal dari warga keturunan Tionghoa, yang menghadirkan sentuhan budaya Tiongkok yang unik di tengah-tengah komunitas Muslim.

Dilansir dari Antara News, Rabu (13/3/2024) bahwa masjid ini memiliki ornamen khas Tiongkok dan aksara Han yang menawan di pintu masuknya, menegaskan harmoni budaya Tionghoa-Muslim.

Menurut Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Tjia Kang Ho, Muhammad Wildan Hakiki, pembangunan masjid ini dimulai pada Oktober 2022. 

Saat ini, pembangunan sudah mencapai tahap 80 persen, dan malam sebelumnya, masjid ini bahkan sudah digunakan untuk Shalat Tarawih.

Nama "Tjia Kang Ho" diambil dari seorang warga Tionghoa yang memeluk agama Islam dan menyumbangkan tanahnya untuk membangun masjid. 

Awalnya dikenal sebagai Tjia Kang Ho, namanya kemudian diganti menjadi H Abdul Soleh setelah menjadi mualaf, dengan cita-citanya mendirikan sebuah masjid. 

Visi ini kemudian diemban oleh anaknya, H Budiyanto, dan cucunya, M Wildan Hakiki, yang bertekad membangun masjid dengan arsitektur khas Tionghoa.

Wildan menjelaskan bahwa desain masjid yang menggabungkan elemen Tionghoa ini bertujuan untuk menghormati mendiang kakeknya dan juga memperkuat warisan budaya Tionghoa. 

Meskipun kini telah menjadi Muslim, mereka tidak ingin melupakan akar budaya mereka, terutama mengingat masih banyaknya warga keturunan Tionghoa di sekitar mereka yang belum memeluk Islam.

"Dengan hadirnya masjid ini, kami berharap warga keturunan Tionghoa di sekitar dapat tertarik memeluk agama Islam, karena Islam adalah 'Rahmatan Lil 'Alamiin'," tambah Wildan.

Proses pembangunan masjid memakan waktu yang cukup lama karena terdapat banyak detail yang harus diperhatikan, termasuk lapisan tembok kuningan di dalam masjid yang diukir dengan tulisan Asmaul Husna. Selain itu, pembuatan atapnya juga merupakan proses yang memakan waktu.

"Diperkirakan masjid seluas 600 meter persegi akan selesai pada Juli 2024, dengan kapasitas jamaah sekitar 250 orang," jelas Wildan. (*)

 

 

Informasi Seputar Tiongkok.