Jakarta, Bolong.id - Kemerdekaan Indonesia tercapai berkat sumbangan semua suku di Indonesia, termasuk golongan Tionghoa.
Selama invasi tentara Belanda, prajurit Tionghoa ikut serta dalam pertempuran.
Tak heran jika banyak veteran berdarah Tionghoa di Indonesia.
Salah satunya veteran Tionghoa di Indonesia yaitu Daniel Dharma alias John Lie, lahir 9 Maret 1911 di Manado, Sulawesi Utara. Wafat di Jakarta, 28 Agustus 1988.
John Lie adalah seorang perwira angkatan laut (pangkat terakhir Laksamana Muda TNI AL) keturunan Tionghoa.
Keluarganya memiliki perusahaan transportasi Vetol (Veem en Transportonderneming Lie Kay Thai).
Pada usia 17 tahun, John Lie melarikan diri ke Batavia untuk mengejar mimpinya.
Selain pekerjaannya sebagai kuli angkut, Lie juga belajar pelayaran. Dia dulu bekerja sebagai salesman di kapal perusahaan pelayaran Belanda.
Selama dinasnya, John Lie mendapatkan pelatihan militer hingga bergabung dengan Angkatan Laut Republik Indonesia (RI).
Selama bertugas di Cilacap, ia berhasil membersihkan ranjau yang dipasang oleh Jepang.
Kariernya semakin cemerlang ketika bertugas memastikan keamanan kereta api yang membawa produk ekspor Indonesia ke luar negeri.
Lie berhasil mengambil dan menukar barang-barang Indonesia dengan senjata untuk menerobos blokade Belanda di Sumatera.
Kapal yang digunakannya juga berkali-kali lolos dari tembakan musuh.
Pada tahun 1950, John Lie aktif menggempur Republik Maluku Selatan (RMS) di Maluku dan PRRI. Pada Desember 1966, ia selesai bertugas di Angkatan Laut dengan pangkat terakhir Laksamana Muda. (*)
Advertisement