Home     News     china
Lama Baca 4 Menit

Tiga Menteri dan Satu Anggota Dewan Negara China Dicopot

26 October 2023, 11:20 WIB

Tiga Menteri dan Satu Anggota Dewan Negara China Dicopot-Image-1

Beijing, Bolong.id - Pemerintah Tiongkok mencopoti pejabat tinggi negara. Ada tiga menteri dan seorang anggota Dewan Negara dicopot, Itu diumumkan televisi milik negara, CCTV. Alasan pencopotan belum diumumkan. 

Tiga Menteri dan Satu Anggota Dewan Negara China Dicopot-Image-2
Menhan China Li Shangfu - CNBC News

Dilansir dari CNBC Indonesia. Yang dicopot, Menteri Pertahanan (Menhan) Li Shangfu yang dipecat dari posisinya di Kementerian dan keanggotaan di Dewan Negara. 

Pengganti Li Shangfu sebagai menteri pertahanan belum diumumkan. 

Selain Li Shangfu, Menteri Sains dan Teknologi Tiongkok, Wang Zhigang dan Menteri Keuangan Tiongkok, Liu Kun dicopot juga.

Mereka akan digantikan Sekretaris Partai. Yakni, Menteri Sains dan Teknologi saat ini Yin Hejun dan Sekretaris Partai  Kementerian Keuangan Lan Fo'an. 

Tiga Menteri dan Satu Anggota Dewan Negara China Dicopot-Image-3
Mantan Menteri Luar Negri China Qin Gang - CNBC News

Mantan Menteri Luar Negeri Tiongkok, Qin Gang dicopot, digantikan pendahulunya, Wang Yi. Sekarang Qin Gang dicopot dari keanggotaan Dewan Negara. Belum ada alasan yang diumumkan.

Para ahli mengatakan pengumuman tersebut menambah ketidakpastian yang menyelimuti para pemimpin utama Tiongkok. 

Pakar politik China di Asia Society Policy Institute, Neil Thomas, mengatakan, bahwa pergolakan baru-baru ini mengisyaratkan adanya kekurangan dalam proses pengecekan pejabat tinggi dalam Kongres Partai ke-20 tahun lalu. 

"Namun pemecatan Li dan Qin "tidak mungkin secara signifikan melemahkan otoritas politik (Xi), karena keduanya bukan bagian dari lingkaran dalamnya", kata Thomas, dikutip AFP, Rabu (25/10/2023).

"Pembersihan mereka memperkuat pejabat lain tentang pentingnya mempertahankan dukungan Xi," tambahnya.

Peneliti senior dan direktur Program China di Stimson Center di Washington, Yun Sun, mengatakan pergantian ini menunjukan Presiden China Xi Jinping memiliki pandangan keputusan seperti itu tidak memiliki dampak besar. 

"(Ini menunjukan) kendali Xi sebagai kekuatan yang tak tertandingi," katanya.

Pengamat lain, penerbit buletin China Neican Adam Ni, mengatakan bahwa pemecatan tersebut menunjukkan adanya politik elit yang sedang bermain. 

Menurutnya, perombakan ini menunjukan ketidakstabilan kepemimpinan. 

"Semua orang di bawah Xi dengan pengecualian sangat sedikit akan menjadi sasaran jatuhnya kekuasaan dengan cepat. Bisa dipetik dan dibuang," kata Ni.

Berita ini timbul setelah berbulan-bulan spekulasi mengenai kabinet negara tersebut. Termasuk kebingungan atas pemecatan mendadak Qin dari jabatannya pada bulan Juli tanpa penjelasan dan ketidakhadiran Li selama berbulan-bulan di hadapan publik.

Li terakhir terlihat di Beijing pada tanggal 29 Agustus saat memberikan pidato utama di forum keamanan dengan negara-negara Afrika. Dia sebelumnya mengadakan pertemuan tingkat tinggi selama kunjungannya ke Rusia dan Belarus. 

Hilangnya Li dari pandangan publik menyusul kejadian yang menimpa mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) Qin Gang pada Juni lalu. Qin diketahui sempat absen di beberapa forum internasional sebelum digantikan  Wang Yi. 

Rumor tentang penyebab hilangnya Qin telah muncul. Yang sering kita dengar adalah masalah kesehatan  diplomat senior berusia 57 tahun tersebut. 

Namun, ada masalah seputar hubungan Qin dengan Wang, seperti perebutan kekuasaan. Ada juga tuduhan perzinahan antara Qin dan pembawa acara TV bernama Fu Xiaotian. 

Di balik alasan tersebut, hilangnya Qin dan Li terjadi ketika Presiden Tiongkok Xi Jinping berupaya menghilangkan segala ancaman dan kelemahan dalam upayanya memperkuat keamanan nasional, di tengah  ketegangan yang meningkat dengan negara-negara Barat. 

Sebelum dipecat, Li dan Qin termasuk di antara lima anggota Dewan Negara Tiongkok, posisi  kabinet yang lebih senior daripada menteri biasa. Li juga bertugas di Komisi Militer Pusat, sebuah badan kuat yang dipimpin oleh Xi yang mengarahkan Angkatan Bersenjata. (*)