Lama Baca 3 Menit

Perbankan Shanghai Manjakan Utang Restoran

06 July 2022, 23:09 WIB

Perbankan Shanghai Manjakan Utang Restoran-Image-1

Foto Shanghai malam hari - Image from cdn1-production-images-kly.akamaized.net

Shanghai, Bolong.id - Layanan restoran makan di tempat di Shanghai, Tiongkok, pasca lockdown akibat COVID-19 didukung pihak perbankan. Restoran utang berapa pun akan diberi.

Dilansir dari CGTN pada Selasa (05/07/2022) perusahaan restoran dan katering yang segera mendapatkan pinjaman baru adalah Shuhai Supply Chain Solutions.

Wang Jingbo, kepala Shuhai Supply Chain Shanghai, mengatakan meskipun bisnis restoran-restoran di kota itu ditangguhkan selama lockdown, likuiditas sangat dibutuhkan di antara pemasok makanan yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan 25 juta penduduk Shanghai.

Selama lockdown Shanghai pada April dan Mei 2022, perusahaan mengajukan pinjaman senilai 200 juta yuan (sekitar Rp448 miliar) dari Bank of Shanghai untuk lebih dari 30 pemasok makanan yang bekerja sama dengannya. Namun, targetnya saat ini adalah restoran.

"Restoran mengandalkan pendapatan harian untuk membayar staf, sewa, dan persediaan mereka. Tetapi manajemen yang tertutup memberi mereka penghasilan nol atau sangat sedikit, yang menciptakan masalah besar. Mereka membutuhkan lebih banyak dukungan pembiayaan saat bisnis dilanjutkan," kata Wang.

Pejabat pemerintah juga telah memperhatikan kesulitan yang dihadapi oleh restoran dan bisnis makan terkait lainnya.

Pada akhir Juni, Komisi Regulasi Perbankan dan Asuransi Shanghai meluncurkan mekanisme pendukung untuk membantu usaha kecil dan menengah (UKM), memberikan rencana khusus bagi bank untuk membantu UKM.

Di Shanghai, ada lebih dari 100.000 restoran, menurut Asosiasi Restoran dan Masakan Shanghai. Bisnis mereka semua terpengaruh oleh wabah COVID-19 selama beberapa bulan terakhir. Dengan demikian, bisnis kuliner merupakan salah satu sektor yang disebut mekanisme sebagai target utama dukungan.

Mengikuti mekanisme tersebut, Bank of Shanghai, misalnya, telah memutuskan untuk memperluas pinjaman ke UKM.

"Untuk pertama kalinya, perusahaan menengah dapat mengajukan pinjaman baru tanpa harus melunasi pinjaman sebelumnya. Ini adalah layanan yang sebelumnya hanya kami tawarkan kepada perusahaan kecil," kata Zheng Han, wakil manajer umum layanan keuangan perusahaan kecil di Bank Shanghai.

Selain sektor makan, industri besar lainnya yang ditunjukkan oleh mekanisme tersebut antara lain ritel, logistik, dan manufaktur.

Pinjaman oleh bank-bank besar Shanghai kepada UKM melonjak 30 persen dari tahun lalu pada kuartal pertama 2022 menjadi 640 miliar yuan (sekitar Rp1,4 kuadraliun).

Saat 500.000 juta UKM Shanghai memulai kembali bisnis mereka yang terhenti, angka itu diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa bulan mendatang.(*)