Lama Baca 3 Menit

Obesitas Ganggu Kesuburan pada Pria dan Wanita, Ini Alasannya

12 January 2021, 14:04 WIB

Obesitas Ganggu Kesuburan pada Pria dan Wanita, Ini Alasannya-Image-1

Obesitas - Image from honestdocs.id

Jakarta, Bolong.id - Kelebihan berat badan bukan hanya berdampak buruk bagi kesehatan namun juga kesuburan.

Kesuburan yang terganggu dapat menurunkan peluang seseorang untuk hamil. Pada perempuan, gangguan kesuburan menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur, tidak berovulasi dan sel telur sulit dibuahi.

Sedangkan pada laki-laki, gangguan kesuburan menyebabkan jumlah dan kualitas sperma menurun dan sulit membuahi. Dilansir dari CNN Indonesia, Senin (11/1/2021)

Spesialis Obstetri dan Ginekologi dari Klinik Mbrio RS Mitra Keluarga Kelapa Gading dr. Achmad Kemal Harfiz mengatakan makin banyak kasus kesuburan dikaitkan dengan obesitas.

"Bisa menyebabkan telur susah tumbuh dan berkembang," ujarnya, Senin (11/1).

Oleh karena itu, penting untuk menurunkan berat badan jika ingin meningkatkan kesuburan. Tentunya, bisa dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat dengan mengurangi asupan gula dan lemak, serta meningkatkan asupan serat.

"Harus dijalankan untuk pasangan yang ingin program kehamilan, istirahat yang cukup, makan makanan seimbang, kurangi konsumsi lemak dan meningkatkan konsumsi serat dan sayur-sayuran," tuturnya.

Satu hal lagi yang perlu dihindari yakni rokok. "Karena jelas rokok bisa mengganggu kesuburan baik pria maupun wanita," tegasnya.

Spesialis Andrologi dr. Tri Bowo Hasmoro menjelaskan apabila berat badan berlebih kemudian postur tubuh di bagian paha besar, akan mempengaruhi suhu di sekitar buah zakar seorang pria.

"Suhu yang tinggi pada orang yang seperti ini tentunya akan mempengaruhi kuantitas dan kualitas sperma," jelasnya.

Beberapa penelitian pun menegaskan ada hubungan antara obesitas dan penurunan kesuburan pria.

Studi menunjukkan setiap kelebihan berat badan 10 kg mengurangi kesuburan laki-laki sebesar 10 persen. Obesitas juga mengubah struktur fisik dan molekul sel sperma sehingga menurunkan kualitas sperma.

Selain itu, obesitas pada pria juga dikaitkan dengan kondisi diabetes tipe 2 dan sleep apnea. Dua kondisi ini dihubungkan dengan penurunan hormon testosteron dan kesulitan untuk ereksi sehingga menurunkan kesuburan. (*)