Tanaman Teh - Image from TouTiao
Bolong.id - Teh, sebagai salah satu dari tiga minuman ringan terbesar di dunia, berasal dari China dan populer di seluruh dunia. Minum secangkir teh setiap hari sudah menjadi kebiasaan banyak orang.
Dilansir dari TouTiao pada Sabtu (10/4/2021), teh dipercaya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Misalnya, minum teh secara teratur dapat membantu menjaga kelembapan, meningkatkan penurunan berat badan, dan mengurangi risiko kerusakan gigi dan penyakit jantung.
Selain itu, banyak orang yang percaya bahwa minum teh membantu mencegah penyakit kanker. Tapi, apakah ini benar? Yuk Simak penjelasannya!
Bisakah minum teh mencegah kanker?
Teh Hijau - Image from NetEase
Beberapa penelitian menemukan bahwa teh hijau atau konsumsi teh total dikaitkan dengan penurunan risiko kanker kolorektal, kanker prostat, kanker ovarium, dan kanker lainnya, tetapi hasil penelitian tidak konsisten, dan tidak ada kesimpulan yang meyakinkan.
Senyawa polifenol alami yang terkandung dalam teh terutama senyawa yang disebut EGCG (epigallocatechin gallate, yang merupakan komponen utama polifenol teh hijau). Penelitian sel dan hewan menunjukkan bahwa senyawa polifenol dapat berperan dalam mencegah kanker dalam berbagai cara.
Misalnya, dapat mendukung pertahanan antioksidan dan melindungi DNA dari sel kanker; dapat mengganggu pertumbuhan dan penyebaran sel kanker secara langsung. Mereka dapat meningkatkan sel abnormal. Penghancuran diri.
Namun, apakah hasil ini dapat diterapkan pada manusia masih harus dikonfirmasi oleh penelitian!
Haruskah minum teh?
Meski sebagian besar penelitian masih belum meyakinkan, terutama dalam pencegahan kanker. Namun karena teh adalah nabati, minum teh bisa menjadi bagian dari pola makan yang sehat, karena antioksidan tetap baik untuk kesehatan.
Apalagi itu teh herbal atau teh panas, tidak mengandung kalori, seperti air murni, bisa mengisi air dengan baik untuk tubuh manusia.
Perlu dicatat bahwa masih ada perbedaan besar antara minum teh dan minum teh. Minuman teh mungkin mengandung tambahan gula, krimer, dll, yang akan berdampak pada kesehatan. Anda harus memeriksa label makanan dengan cermat sebelum meminumnya, dan hindari meminum minuman teh manis sebagai teh.
Namun, teh tanpa pemanis merupakan pilihan minuman yang baik karena tidak mengandung kalori, dapat menggantikan minuman manis, dan dapat membantu mengontrol berat badan. Penurunan berat badan membantu mengurangi risiko kanker.
Apa yang harus diperhatikan saat minum teh?
Pertama-tama, Anda tidak bisa minum teh panas. Karena suhu air yang terlalu tinggi, rongga mulut dan mukosa esofagus mudah terbakar, yang akan meningkatkan risiko kanker mulut dan kanker esofagus.
Kedua, perhatikan konsentrasi teh. Secara khusus, teh kental mudah merangsang lambung dan mempercepat sekresi asam lambung, yang mudah merusak lambung.
Ketiga, perhatikan waktu yang dibutuhkan untuk minum teh, dan ingat untuk tidak minum teh saat perut kosong, terutama bagi penderita maag kronis dan penyakit lambung lainnya. Minum teh saat perut kosong dapat menyebabkan rasa tidak nyaman.
Secara keseluruhan, meskipun tidak dapat dikatakan dengan pasti bahwa teh adalah minuman pencegah kanker. Jika terlalu banyak gula atau bahan lain tidak ditambahkan ke dalamnya, ini bisa menjadi bagian dari pola makan yang sehat.
Pada saat yang sama, perlu dicatat bahwa minum teh tidak boleh digunakan sebagai cara utama untuk mengurangi risiko kanker.
Gaya hidup sehat, pola makan sehat, peningkatan olahraga, tidak merokok, tanpa alkohol, dan pendekatan multi-cabang bisa menjadi pencegahan kanker yang lebih baik.(*)
Advertisement