Lama Baca 3 Menit

Peribahasa China : 山鸡起舞 - Burung Pegar Menari di Depan Cermin

16 May 2021, 09:00 WIB


Peribahasa China : 山鸡起舞 - Burung Pegar Menari di Depan Cermin-Image-1

Burung Pegar - Image from Internet

Bolong.id - Kaisar Cao Cao sangat penasaran dan ingin melihat burung pegar karena burung pegar memiliki bulu yang berwarna warni yang membuat burung tersebut cantik dan disukai banyak orang. Kemudian seseorang dari selatan memberikan burung pegar kepada kaisar.

Kaisar Cao Cao sangat senang dan memanggil musisi terkenal untuk memainkan lagu sehingga burung pegar bisa menari dan bernyanyi. Namun ternyata burung tersebut tidak menari. Kemudian pelayan kaisar memberikan makanan yang enak dan menaruhnya di depan burung pegar, namun dia juga tidak mau menari.

Kaisar Cao cao sangat marah dan menegur bawahannya serta berkata "Kalian begitu banyak, masa menangani seekor burung pegar aja tidak bisa. Bagaimana mau melakukan hal-hal besar!" Kaisar Cao Cao memiliki seorang anak laki-laki yang sangat ia sayang bernama Zuo Cao Chong. 

Lalu anaknya memikirkan cara agar burung pegar mau menari. “Ayah, saya mendengar bahwa burung pegar selalu bangga dengan bulunya. Jadi, ketika melihat bayangannya di air, burung pegar akan menari untuk menghargai kecantikannya.” Karena tidak ada air, Kaisar menyuruh pelayan untuk meletakkan cermin besar di depan burung pegar.

Akhirnya burung pegar mau menari karena dia merasa cantik di depan cermin dan ia merasa semakin cantik jika dia menari. Semua terpesona melihat burung pegar yang sedang menari. Namun karena burung tersebut tidak berhenti menari dan sudah menari terlalu lama, burung pegar kelelahan dan akhirnya mati.

Kaisar Cao Cao menyalahkan cermin tersebut, namun anaknya berkata “Tidak bisa menyalahkan cerminnya, namun salahkan burung itu sendiri. Burung itu sangat sombong dan tidak tahu tentang kesederhanaan.” Burung pegar memang sangat cantik, namun dia sangat sombong dan membuatnya mudah dibodohi orang lain.

Dari cerita tersebut Burung pegar menyukai bulu-bulu indah di tubuhnya, lalu menari di dekat cermin tanpa sadar melihat bayangannya sendiri dan sangat megaguminya yang artinya kita tidak bisa membiarkan kesombongan dan ambisi mengalahkan akal sehat, jika tidak kita akan menderita kekalahan yang menyedihkan.  (*)


Informasi Seputar Tiongkok