Orang-orang mengenakan masker - Image from Anadolu Agency
Beijing, Bolong.id - Obat anti-coronavirus pertama di Tiongkok, Amubarvimab/Romlusevimab (BRII-196/BRII- 198) telah disetujui badan pengawas obat Tiongkok.
Menurut CCTV News, Zhang Linqi, profesor Fakultas Kedokteran Universitas Tsinghua dan direktur Pusat Penelitian Kesehatan dan Penyakit Menular Global, adalah pemimpin tim penelitian dan pengembangan ini.
Zhang Linqi berkata: Kami menggunakan infus. Masukkan satu botol ke dalam garam, gantung dan suntikkan satu tetes.
Setelah memasukkan satu botol dan kemudian memasukkan botol lain, seluruh proses memakan waktu 40 menit sebelum dan sesudah.
Obat ini akan efektif segera setelah disuntikkan ke dalam tubuh, dan dapat memberikan efek perlindungan yang kuat pada tubuh.
DIlansir dari IT Home pada Senin (20/12/2021), data uji klinis menunjukkan bahwa obat ini dapat mengurangi 80% dari tingkat rawat inap dan kematian pasien covid-19 rawat jalan yang berisiko tinggi, dan efek utamanya adalah pengobatan. Pada saat yang sama, antibodi dapat bertahan dalam tubuh manusia selama 9 hingga 12 bulan, dan juga berperan dalam mencegah infeksi.
Terapi ini dikembangkan oleh tim Profesor Zhang Linqi setelah lebih dari 600 hari. Hasil uji klinis menunjukkan bahwa pengobatan tersebut mengurangi tingkat keparahan dan kematian COVID-19 hingga 80%.
Menurut berita dari Caijing.com, sumber terpercaya mengungkapkan bahwa harga injeksi ambavirumab (BRII-196) dan injeksi romisvirimab (BRII-198) adalah sekitar RMB 8.000 (sekitar Rp 18 Juta) per dosis. Harga rata-rata antibodi serupa adalah US$2.000 (sekitar Rp 28,8 Juta) per dosis.
Advertisement