Lama Baca 2 Menit

WHO dan Terapi Medis Tradisional, Mulai Bersahabat?

08 May 2020, 12:46 WIB

WHO dan Terapi Medis Tradisional, Mulai Bersahabat?-Image-1

World Health Organization - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mengeluarkan berita yang menyatakan bahwa WHO menyambut usaha eksplorasi metode pengobatan baru dan inovasi untuk COVID-19 di seluruh dunia, termasuk pemanfaatan obat-obatan dan terapi tradisional.

WHO mengakui bahwa pengobatan tradisional memiliki sejarah panjang dan merupakan pelengkap yang berguna untuk pengobatan modern juga. Pekerja pengobatan tradisional memainkan peran penting dalam memberikan pengobatan kepada masyarakat, menurut laporan tersebut. Artemisia annua (青蒿) dan tanaman obat lainnya telah dianggap sebagai pengobatan yang efektif untuk COVID-19, namun kemanjuran dan efek sampingnya yang merugikan tetap harus diuji lebih lanjut. Untuk pengobatan yang berasal dari praktik tradisional dan alami, efektivitas dan keamanannya harus tetap ikut melalui uji klinis yang ketat. WHO sekarang ini sedang bekerja sama dengan lembaga penelitian yang relevan dalam memilih produk farmasi tradisional yang dapat digunakan untuk pengobatan COVID-19.

Dalam arahannya, WHO menekankan agar masyarakat tetap berhati-hati terhadap informasi mengenai efektivitas pengobatan tradisional, terutama dengan adanya informasi keliru di media sosial. Banyak di antaranya termasuk tanaman obat yang kurang memiliki persyaratan minimum dan bukti kualitas yang baik, keamanan dan kemanjurannya juga masih tidak jelas. Mengobati COVID-19 dengan produk yang tidak memiliki bukti klinis dapat menyebabkan pasien malah dihadapkan pada risiko kesehatan yang buruk, sehingga malah mengganggu tindakan pencegahan yang sudah terbukti, seperti mencuci tangan dan menjaga jarak sosial.