Lama Baca 4 Menit

Perusahaan Tiongkok Mulai Uji Klinis Vaksin COVID-19 pada Anak-Anak?

09 September 2020, 17:38 WIB

Perusahaan Tiongkok Mulai Uji Klinis Vaksin COVID-19 pada Anak-Anak?-Image-1

Perusahaan Tiongkok Mulai Uji Klinis Vaksin pada Anak-Anak? - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Beijing, Bolong.id - Perusahaan pembuat vaksin Tiongkok telah memulai uji klinis vaksin COVID-19 pada anak di bawah umur untuk lebih memahami keamanan dan kemanjuran vaksin bagi populasi masyarakat yang lebih luas.

China National Biotec Group (CNBG) dari SinoPharm, produsen vaksin terkemuka Tiongkok dengan dua kandidat vaksin COVID-19 telah digunakan untuk vaksinasi darurat, mengatakan pada hari Selasa (8/9/2020) bahwa pihaknya telah memulai uji klinis pada anak di bawah umur. Data menunjukkan vaksin tersebut aman digunakan, hasilnya diharapkan akan dirilis setelah uji klinis tahap akhir dilakukan.

Dilansir dari Global Times, Rabu (9/9/2020), ketika vaksinasi domestik untuk penggunaan darurat meluas, banyak yang berspekulasi apakah para pelajar akan menjadi kelompok berikutnya yang divaksinasi terhadap COVID-19 karena bulan September menandai kembalinya siswa-siswi ke sekolah.

Sementara itu, para orang tua mengatakan langkah tersebut telah menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan vaksin untuk anak-anak karena data klinis tentang anak di bawah umur belum dirilis.

Komisi Kesehatan Provinsi Shaanxi pada Selasa (8/9/2020) pun membantah rumor bahwa siswa sekolah akan menerima vaksin tersebut dan otoritas kesehatan kini tengah menyelidiki kesediaan di antara kelompok-kelompok kunci yang bekerja di industri berisiko tinggi, seperti pekerja medis.

Seorang pejabat Sekolah Dasar Jingxin di Xi'an mengatakan pada Senin (7/9/2020) bahwa mereka diminta oleh otoritas kesehatan setempat untuk mengumpulkan nama-nama guru yang berniat mengikuti vaksinasi penggunaan darurat, mengingat mereka akan menghadapi risiko infeksi yang lebih besar setelah kembali ke sekolah.

Chen Yinglong, direktur hubungan masyarakat SinoPharm, mengatakan bahwa perusahaan sekarang bekerja dengan Komisi Kesehatan Naional di banyak wilayah untuk memperluas cakupan vaksinasi darurat. Perusahaan juga akan meningkatkan produksi hingga 800 juta sampai 1 miliar dosis pada tahun 2020 depan.

Pembuat vaksin Tiongkok lainnya, Sinovac, yang tengah memasuki uji klinis tahap akhir di luar negeri, mengatakan bahwa mereka lebih berhati-hati dalam menerapkan dosis pada anak-anak. Namun, perusahaan akan segera mendapatkan persetujuan untuk memulai uji klinis dengan kelompok di bawah umur.

Untuk sementara ini, vaksin dari perusahaan tersebut untuk penggunaan darurat hanya tersedia bagi orang yang berusia di atas 18 tahun.

Tiongkok bertindak sangat ketat dalam memvaksinasi anak-anak, karena kelompok tersebut menghadapi risiko efek samping yang lebih tinggi, kata Tao Lina, seorang ahli imunologi yang berbasis di Shanghai. Namun, beberapa jenis vaksin tidak dibedakan ketika diterapkan pada anak-anak dan orang dewasa karena mekanisme yang menyebabkan kekebalan serupa, ujarnya, seraya menambahkan bahwa kematangan teknologi vaksin tidak aktif yang tengah dikembangkan memberikan jaminan lebih tinggi.

Pakar tersebut juga mendesak para peneliti untuk merilis data tentang uji klinis pada anak di bawah umur sedini mungkin guna memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap publik mengenai populasi target dan kemanjuran vaksin.