Lama Baca 3 Menit

Kerjasama SPSI China dan KESM Indonesia Ditanda Tangani

29 May 2023, 19:44 WIB

Kerjasama SPSI China dan KESM Indonesia Ditanda Tangani-Image-1
Acara penandatanganan kerja sama SIPS dan KESM pada 28 Mei 2023

Jakarta, Bolong.Id - Perusahaan asal Tiongkok, Sichuan Port and Shipping Investment Group (SPSI), bekerjasama dengan PT Karya Emas Suwana Makmur (KESM) Mining Group asal Indonesia. Kerjasama ditanda tangani Minggu, 28 Mei 2023.

Sichuan Port and Shipping Investment Group (SPSI), merupakan perusahaan negara yang dikelola di bawah Provinsi Sichuan, Tiongkok.

Secara global misi penting dari perusahaan ini adalah mendukung inisiatif "One Belt, One Road".

SPSI bergerak bidang konstruksi, logistik, pengelolaan pelabuhan, perusahaan ini mengelola investasi dan jasa keuangan dan melayani perdagangan global.

Sementara itu, KESM Mining Group memiliki reputasi baik dan jaringan bisnis yang luas di bidang pertambangan di Indonesia, berkomitmen untuk investasi dan manajemen operasional pertambangan.

Penandatangan kerjasama ini dihadiri oleh eksekutif dan perwakilan dari Tiongkok dan Indonesia. Dari Tiongkok hadir Sekretaris Komite Partai, Ketua SPSI He Xiaochun serta sejumlah manajemen perusahaan. Sedangkan dari Indonesia. Hadir pimpinan KESM Mining Group Liu Yuanlin, Staf Khusus BKPM Republik Indonesia Eka Sastra dan Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Sarman Simanjorang.  

Kerjasama strategis ini memiliki makna yang sangat penting. Harapannya kerjasama ini dapat mengoptimalkan pengembangan sumber daya manusia dan mendorong pengembangan layanan jasa pelabuhan, logistik dan pengelolaan sumber daya tambang secara maksimal.

Dampak positif dari kerjasama ini akan ada saling tukar - menukar informasi dan pengetahuan dibidang industri modern ini. Selain itu, diharapkan kerjasama SPSI dan KESM mining Group ini dapat meningkatkan investasi dan daya saing di pasar regional dan internasional.

Dengan adanya kerjasama SPSI dan KESM Mining Group memberi gairah baru pada industri pertambangan di Indonesia, dimana mendorong inovasi baru dan kerjasama ekonomi yang lebih erat.

Strategi pengembangan “Satu Entitas, Empat Platform” diharapkan mampu mempercepat pembangunan perdagangan global, Industri Modern dan pengembangan investasi modal.(*)