Lama Baca 4 Menit

China Pantau Lingkungan Laut Sejak Jepang Buang Limbah

31 August 2023, 08:35 WIB

China Pantau Lingkungan Laut Sejak Jepang Buang Limbah-Image-1
iLUSTRASI EKOSISTEM LAUT

Beijing, Bolong.id - Otoritas lingkungan hidup Tiongkok pada Senin (28/08) berjanji memantau pencemaran laut akibat pembuangan limbah nuklir oleh pemerintah Jepang.

Dilansir dari 人民网 Selasa (29/08/23), Tiongkok telah meluncurkan survei dasar pencemaran laut yang ketiga, dengan tujuan menyelesaikan penyelidikan dan penilaian menyeluruh pada tahun 2025, kata Wang Juying, Direktur Pusat Pemantauan Lingkungan Laut Nasional, pada konferensi pers, Senin.

Menurut Wang, survei ini mengikuti pendekatan keseluruhan yaitu "memahami situasi saat ini, mengidentifikasi masalah, menganalisis penyebab, dan mengusulkan tindakan pencegahan," 

Juga berfokus pada perairan pesisir Tiongkok dan 283 teluk di negara tersebut, dengan tujuan untuk memahami tingkat dasar dari berbagai kondisi. polutan di perairan yurisdiksi Tiongkok, kondisi ekologi berbagai teluk, dan dampak aktivitas manusia.

“Survei ini bertujuan untuk memahami secara komprehensif keadaan dasar dan tren lingkungan ekologi laut,” kata Wang.

Tiongkok sebelumnya melakukan survei dasar polusi laut nasional pertama dan kedua pada tahun 1976 dan 1996.

Hu Songqin, wakil direktur Departemen Ekologi Kelautan dan Lingkungan Kementerian Ekologi dan Lingkungan Hidup, menyebutkan dalam konferensi tersebut bahwa keberhasilan peluncuran satelit baru-baru ini untuk melayani perlindungan lingkungan dan manajemen bencana akan secara signifikan meningkatkan dukungan data dan kemampuan tanggap darurat untuk kejadian pencemaran lingkungan air secara tiba-tiba.

Ia menyatakan Kementerian Ekologi dan Lingkungan Hidup akan secara aktif berkolaborasi dengan lembaga penelitian terkait dan wilayah pesisir, memanfaatkan sumber data dari sistem pemantauan secara efektif.

“Hal ini akan memberikan dukungan teknis yang penting untuk mengatasi kejadian lingkungan yang tiba-tiba, insiden polusi, investigasi sumber risiko utama, dan meningkatkan kemampuan tata kelola lingkungan ekologi kelautan,” katanya.

Menanggapi Jepang yang membuang air terkontaminasi dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima ke laut, Kementerian Ekologi dan Lingkungan Hidup telah menyatakan langkah-langkah spesifik yang telah diambil Tiongkok dalam hal pemantauan lingkungan radiasi laut.

Saat ini, kementerian tersebut secara aktif melakukan pemantauan lingkungan radiasi laut di wilayah-wilayah yang berada di bawah yurisdiksi Tiongkok pada tahun 2023, dipandu oleh fokus pada wilayah-wilayah kritis, cakupan perairan yurisdiksi yang komprehensif, dan pemahaman menyeluruh tentang jalur-jalur utama, menurut kementerian tersebut.

Kementerian juga berjanji bahwa di masa depan pihaknya akan terus memperkuat upaya pemantauan yang relevan, melacak dan menilai potensi dampak air yang terkontaminasi dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima terhadap lingkungan laut Tiongkok, dan secara efektif menjaga kepentingan nasional dan kesehatan masyarakat.

Pada tahun 2021 dan 2022, kementerian menyelenggarakan pemantauan lingkungan radiasi laut di wilayah-wilayah yang berada di bawah yurisdiksi Tiongkok, yang memberikan wawasan tentang kondisi dasar lingkungan radiasi laut di wilayah-wilayah tersebut. 

Hasil pemantauan menunjukkan bahwa tidak ada tingkat abnormal isotop radioaktif buatan dalam air laut dan organisme laut di perairan yurisdiksi Tiongkok, dan secara keseluruhan, konsentrasi tersebut tetap berada dalam kisaran fluktuasi historis. (*)

Informasi Seputar Tiongkok