Lama Baca 4 Menit

China Gunakan Teknologi Kecerdasan Buatan untuk Tingkatkan Akurasi Rudal Hipersonik

20 October 2021, 15:50 WIB

China Gunakan Teknologi Kecerdasan Buatan untuk Tingkatkan Akurasi Rudal Hipersonik-Image-1

China gunakan AI untuk rudal hipersoniknya - Image from news.com.au

Beijing, Bolong.id – Menurut laporan dari South China Morning Post, para ilmuwan dari Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) sedang berusaha untuk meningkatkan akurasi sistem rudal hipersoniknya melalui kecerdasan buatan (AI).

Dilansir dari 风闻 pada Minggu (17/10/2021), Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijian pada Senin (18/10/2021) membantah laporan Financial Times (FT) yang mengklaim bahwa negara itu melakukan uji coba rudal hipersonik pada bulan Agustus.

“Pertama, itu bukan rudal tetapi kendaraan luar angkasa; kedua, uji coba tersebut berlangsung pada Juli,” ungkap Zhao. Sebelumnya, FT mengklaim bahwa Tiongkok telah menguji senjata hipersonik tenaga nuklir. 

Menurut laporan itu, militer Tiongkok meluncurkan roket yang membawa kendaraan luncur hipersonik yang mengelilingi bumi melalui ruang orbit rendah sebelum meluncur menuju sasaran.

Pada 14 Oktober, South China Morning Post yang berbasis di Beijing yang menyelidiki proyek penelitian besar di Tiongkok, dan melaporkan bahwa para ilmuwan PLA tengah berusaha meningkatkan akurasi senjata hipersonik melalui penggunaan kecerdasan buatan (AI).

Mengutip makalah penelitian Xian Yong dan Li Bangjie, dari Sekolah Tinggi Dukungan Perang Universitas Teknik Angkatan Roket, mengusulkan bahwa menambahkan teknologi Kecerdasan Buatan meningkatkan akurasi posisi senjata secara keseluruhan hingga 1-2 kali lipat.

Mengingat senjata hipersonik harus melakukan perjalanan hingga ribuan mil untuk mengirimkan muatannya sambil melakukan manuver kompleks selama penerbangan, ini tergantung pada seberapa tepat senjata itu dapat menentukan posisinya.

“Namun, sensor inersia bawaan senjata biasanya mengalami gangguan fisik selama perakitan, transportasi, dan perawatan rutin,” ungkap Xian dan Li.

“Selain itu, menyalakan senjata hipersonik dapat menyebabkan penyimpangan lebih lanjut dari pengaturan pabriknya dan selanjutnya akan mempengaruhi kemampuan presisinya,” papar penelitian tersebut.

Untuk memperbaiki masalah ini, tim Xian dan Li mengusulkan mengganti pengaturan pabrik dengan teknologi Kecerdasan Buatan.

Kecerdasan Buatan akan menghitung posisi rudal menggunakan sinyal dari GPS atau Sistem Satelit Navigasi BeiDou dan membandingkannya dengan hasil yang dihasilkan sensor on-board. Dengan menggunakan data ini, Kecerdasan Buatan akan membuat algoritme pemosisian unik untuk program kontrol penerbangan senjata.

“Sistem berbasis Kecerdasan Buatan dapat menjaga senjata hipersonik tetap berada di jalurnya dengan akurasi sekitar 10 meter,” menurut para peneliti.

Dia menjelaskan, "Dalam satu simulasi penerbangan, algoritme yang dihasilkan AI mengalami ribuan putaran evolusi selama tahap awal penerbangan pada CPU Intel Xeon yang berusia 10 tahun. Versi terakhir diperoleh dalam waktu sekitar 20 detik."

Menurut laporan dari SCMP, sementara kecepatan prosesor yang digunakan dalam program militer hipersonik Tiongkok dirahasiakan, kinerjanya dikatakan terus meningkat.

Media Tiongkok juga sempat membahas pengembangan keluarga rudal jelajah dengan kemampuan kecerdasan buatan (AI) beberapa tahun yang lalu.

Pada 21 September 2016, The Diplomat menyatakan skeptis tentang penggunaan teknologi AI dalam rudal jelajah, bahwa “AI dianggap sangat diperlukan dalam pengembangan senjata angkatan laut zaman baru, khususnya rudal hipersonik."

“Setelah uji hipersonik berkecepatan tinggi Tiongkok baru-baru ini (lebih dari 10 Mach), sangat jelas bahwa misi tempur di masa depan akan membutuhkan antarmuka manusia-mesin pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya," papar The Diplomat.

Brookings Institution yang berbasis di Washington mengeluarkan ulasan pada 2020 yang menekankan bahwa PLA menanam investasi yang signifikan dalam robotika, swarming, dan aplikasi kecerdasan buatan (AI) dan mesin pembelajar (ML). (*)


Informasi Seputar Tiongkok