Lama Baca 5 Menit

Proyek Kereta Cepat Bawa Teknologi Baru untuk Indonesia

20 October 2021, 12:24 WIB

Proyek Kereta Cepat Bawa Teknologi Baru untuk Indonesia-Image-1

Menteri BUMN Rini Soemarno (tengah) bersama Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xiao Qian (kanan) dan Dirut PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) Chandra Dwiputra (kiri) meninjau pemasangan girder pertama di Casting Yard 1 KM 26 Tol Jakarta-Cikampek, Cikarang Utama, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin 30 September 2019. Konstruksi Kereta Cepat Jakarta - Bandung sudah mencapai 27 persen dan ditargetkan beroperasi pada 2021. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah - Image from statik.tempo.statico

Jakarta, Bolong.id - Dwiyana Slamet Riyadi, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengungkap adanya teknologi baru yang dibawa dari Tiongkok untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Menghadirkan moda transportasi baru bagi Indonesia adalah salah satu upaya pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang dilakukan oleh PT KCIC. 

Selain itu, Dwiyana Slamet Riyadi menjelaskan bahwa proyek ini juga menjadi ajang transfer pengetahuan dan teknologi bagi sumber daya manusia (SDM) di bidang konstruksi dalam negeri.

“Sejak awal pembangunan, proyek KCJB (Kereta Cepat Jakarta-Bandung) membawa banyak teknologi dan metode-metode baru di bidang konstruksi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (18/10/2021). 

“Hal ini otomatis akan memberikan pengalaman dan pembelajaran bagi perencana pembangunan maupun pelaksana untuk perancangan metode kerja di proyek di Indonesia selanjutnya," sambungnya.

Salah satu transfer teknologi dan pengetahuan yang terjadi dari Tiongkok ke Indonesia melalui proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung adalah penerapan metode Cast in Situ untuk full span girder. 

Dwiyana menjelaskan, meski metode Cast in Situ adalah metode yang telah kerap diterapkan di Indonesia, namun Cast in Situ girder full span seperti yang diterapkan di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini adalah yang pertama di Indonesia. 

Ia memaparkan bahwa metode Cast in Situ untuk full span girder sepanjang 32 meter ini dilakukan sesuai dengan standar kualitas tinggi dan persyaratan desain struktur kereta cepat.

Ia mengatakan Cast in Situ adalah metode cor ditempat langsung 1 span penuh. Ia juga mengatakan metode Cast in Situ sudah sering dilakukan di Indonesia, namun biasanya tidak sekaligus. 

Pengecoran dilakukan bertahap atau segmen per segmen tidak sekaligus. Jadi bisa dibayangkan, yang di proyek KCJB ini langsung jadi full 1 span, dengan panjang girder 32 meter. Sehingga ini yang membedakan dengan metode Cast in Situ yang sudah ada.

Selaku kontraktor lokalnya, Wijaya Karya (WIKA) dalam konsorsium kontraktor Kereta Cepat Jakarta-Bandung melakukan pengembangan dari pengalaman pada proyek-proyek sebelumnya serta menyerap teknologi dan metode konstruksi dari Casting Yard #1 DK28 Sinohydro. 

Menyerap pengetahuan dari kontraktor Tiongkok adalah bekal pengalamannya, WIKA melakukan pengembangan metode Cast in Situ untuk dapat dilaksanakan secara full span dan sekaligus. Kontraktor WIKA bertanggung jawab pada pembuatan 137 full span box girder di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Selain itu, alih pengetahuan juga terjadi pada proses Girder Erection dari masing-masing Casting Yard, yang merupakan tempat pembuatan girder box precast. Meski serah terima teknologi tidak secara langsung, namun melalui pelibatan tenaga kerja lokal dilakukan secara langsung, metode perencanaan dan kerja dari pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang inovatif pun dapat dipelajari.

Dwiyana mengatakan metode kerja inovatif pada proses Girder Erection di Proyek KCJB dapat memberikan contoh bagaimana pembangunan infrastruktur publik di jalur sibuk bisa tetap berjalan tanpa menghambat aktivitas masyarakat di sekitarnya.

Secara simultan, terkait persiapan Standard Operational Procedure (SOP) dan regulasi-regulasi terkait kereta cepat, HSRCC dan China Railway tengah memfinalisasi dokumen untuk diserahkan kepada PT KCIC pada bulan Oktober 2021. 

Sejumlah 625 SOP, regulasi dan materi pelatihan akan diserahkan untuk menjadi referensi pembuatan SOP, Peraturan Menteri Perhubungan, serta bahan pelatihan bagi SDM Kereta Cepat. (*)

Informasi Seputar Tiongkok