Lama Baca 3 Menit

Taucang (頭鬃), Kuncir Khas Tiongkok Pada Era Dinasti Qing

22 November 2020, 17:29 WIB

Taucang (頭鬃), Kuncir Khas Tiongkok Pada Era Dinasti Qing-Image-1

Taucang - Image from bp.blogspot.com


Jakarta, Bolong.id -Dinasti Qing, dinasti terakhir di Tiongkok. Dinasti ini didirikan oleh orang Manchuria dari klan Aisin Gioro. Ada hal yang menjadi tipikal orang Manchuria yaitu model rambut para prianya.

Dalam masa monarki terakhir pimpinan Kaisar Pu Yi, model rambut pria Tionghoa tampak khas dan unik. Keunikan tersebut sebenarnya merupakan entitas dari model rambut orang Manchuria, rambut pada batok kepala dibagi dua, depan dan belakang. Setengah bagian depan kepala dibotakkan, sementara rambut pada bagian belakang dibiarkan panjang dan dikuncir.

Kuncir khas Qing ini biasanya di sebut Taucang (頭鬃). Asal mula kuncir Taucang ini, menurut manuskrip peninggalan sejarah, ini tidak terlepas dari adat temurun yang menjadi kebiasaan orang Manchu, yang berasal dari Tiongkok Timur Laut dekat perbatasan Korea.

Taucang (頭鬃), Kuncir Khas Tiongkok Pada Era Dinasti Qing-Image-2

Taucang - Image from Indozone

Berasal dari suku Nujen, salah satu suku di era Ming, dinasti terakhir sebelum Dinasti Qing berkuasa. Sebelumnya, suku Nujen berasal dari Kerajaan Kim yang berakar budaya nomad dan sempat berjaya sebagai salah satu kerajaan dalam Dinasti Song (960-1279).

Sama seperti orang Mongol, Manchuria juga merupakan suku pengembara yang mahir berkuda. Untuk memudahkan perjalanan, rambut depan mereka dibotakkan dan bagian belakang diikat. Jika tidak, rambut akan tertiup angin kencang. Seperti Manchuria, orang Mongol juga memiliki adat menguncir rambut karena kebiasaan berkuda ini. Setelah berasimilasi terhadap kebiasaan dan iklim, perlahan-lahan tradisi menguncir rambut itu menjadi kebiasaan serta budaya Manchuria.

Sementara itu, orang Han yang notabene penduduk asli Tiongkok tidak seberapa mahir berkuda dibandingkan Mongol dan Manchuria. Pada masa lampau, orang Han yang berkuda biasanya hanya memakai sorban untuk mengikat rambut mereka. (*)