Beijing, Bolong.id - Tim peneliti menemukan genus lumut baru di Dataran Tinggi Qinghai-Tibet, yang dikenal sebagai "atap dunia." Genus tersebut diberi nama Pseudosolorina.
Dilansir dari 光明网 (18/03/25), temuan tim tersebut dipublikasikan dalam edisi terbaru Jurnal Fungi, menurut Institut Botani Kunming, Akademi Ilmu Pengetahuan China.
Peneliti Wang Xinyu, peneliti asosiasi di Institut Kunming, mengatakan bahwa lumut adalah organisme simbiosis yang terdiri dari alga dan jamur, dan mampu bertahan hidup di lingkungan ekstrem.
Menurut Wang, genus Pseudosolorina memiliki delapan spesies, yang terdiri dari tiga spesies yang baru didokumentasikan dan lima kombinasi baru. Genus ini sebagian besar mendiami Dataran Tinggi Qinghai-Tibet bagian timur, khususnya provinsi Sichuan, Yunnan, dan Qinghai.
Spesies ini tumbuh di lumut atau tanah di lembah sungai lembab atau ekosistem tepi hutan pada ketinggian melebihi 3.000 meter, katanya.
Wang mencatat bahwa spesies ini dicirikan oleh apothecium berbentuk cakram yang terpisah dan menunjukkan fitur morfologi unik yang memudahkan identifikasi lapangan yang andal bahkan di habitat alami.
"Sebelumnya, spesies yang menunjukkan ciri-ciri ini diklasifikasikan dalam genus Solorina. Namun, penelitian kami mengungkap dua klade yang secara morfologis berbeda dalam Solorina, yang dibedakan berdasarkan pigmentasi permukaan bawahnya, yang berarti salah satunya harus ditetapkan sebagai genus baru," katanya.
Penemuan genus Pseudosolorina memperkaya keanekaragaman lumut pegunungan di Dataran Tinggi Qinghai-Tibet, tambahnya. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement