Lama Baca 3 Menit

Wah, Di Tengah Tekanan AS, ByteDance malah Bagikan Bonus ke Karyawan!

08 September 2020, 13:10 WIB

Wah, Di Tengah Tekanan AS, ByteDance malah Bagikan Bonus ke Karyawan!-Image-1

Di Tengah Tekanan AS pada TikTok, ByteDance akan Bagikan Bonus ke Karyawan - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Beijing, Bolong.id - Perusahaan pengembang TikTok asal Tiongkok, ByteDance, mengatakan akan membagikan bonus tunai kepada karyawannya sebagai bantuan untuk "mengatasi kesulitan yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19 dan perubahan lingkungan bisnis perusahaan”.

Karyawan penuh waktu yang telah bekerja selama 26 hari kerja atau lebih antara Juli hingga Agustus 2020 akan diberikan bonus senilai setengah dari gaji pokok Agustus mereka, menurut surat dari ByteDance kepada karyawannya, dilansir dari laman Reuters, Selasa (8/9/2020).

“Terima kasih atas kerja keras dan dedikasi Anda,” tulis surat tersebut. ByteDance sendiri memiliki lebih dari 60.000 karyawan secara global. Bonus yang diberikan tersebut dapat mencapai ratusan juta yuan.

ByteDance menjadi perhatian dunia setelah Amerika Serikat mengatakan akan melarang aplikasi video pendek tersebut kecuali ByteDance menjual operasi aplikasi AS ke perusahaan di luar Tiongkok sebagai tanggapan bahwa TikTok dicurigai memberikan data pengguna ke pemerintahan Tiongkok. Sementara pihak ByteDance mengatakan bahwa pemerintah Tiongkok tidak memiliki yurisdiksi atas konten TikTok.

TikTok juga menghadapi tantangan di India, di mana aplikasi tersebut termasuk di antara puluhan aplikasi Tiongkok yang dilarang beroperasi pada Juni 2020, menyusul bentrokan perbatasan di kedua negara.

Moral para karyawan di TikTok telah dilanda tantangan global serta kepergian CEO-nya Kevin Mayer yang berhenti setelah tiga bulan. Pendiri dan CEO ByteDance, Zhang Yiming (张一鸣), mengatakan dalam surat sebelumnya bahwa staf-nya telah bekerja "berjam-jam" di tengah "kebisingan" di sekitarnya.

Bonus tunai ByteDance yang datang ketika banyak perusahaan menghadapi tekanan keuangan karena COVID-19 dan ekonomi yang melambat, pada hari Selasa (8/9/2020) menjadi salah satu topik yang paling banyak dibahas di Maimai, LinkedIn versi Tiongkok.

Pada akhir tahun 2019 lalu, raksasa telekomunikasi Tiongkok Huawei juga mengatakan akan membagikan 2 miliar yuan (sekitar Rp4,3 triliun) sebagai hadiah tunai kepada para karyawannya sebagai tanda pengakuan atas hasil kerja mereka dalam menghadapi daftar hitam perdagangan AS. (*)