Lama Baca 4 Menit

Vaksin COVID-19 China yang Dikembangkan Menggunakan Sel Serangga Masuk Uji Klinis Fase II

18 November 2020, 10:46 WIB

Vaksin COVID-19 China yang Dikembangkan Menggunakan Sel Serangga Masuk Uji Klinis Fase II-Image-1

Vaksin COVID-19 China dari Sel Serangga Masuk Uji Klinis Fase II - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Vaksin COVID-19 protein rekombinan yang sedang dikembangkan oleh Chengdu Weisike Biopharm Pharmaceutical Co Ltd telah memasuki uji klinis fase II. Menurut laporan sebelumnya oleh chinanews.com, ini adalah vaksin COVID-19 protein rekombinan pertama Tiongkok yang diproduksi dari sel serangga.

Menurut berita dari Shanghai Pharmaceuticals Group Co Ltd pada 16 November, Rumah Sakit Huaxi disponsori bersama oleh Chengdu Weisike Biomedical Co Ltd, Sichuan Development Co Ltd, dan Shanghai Pharmaceuticals dalam penelitian dan pengembangan vaksin COVID-19 dan berhasil memasuki uji klinis fase II.

Li Gang, Wakil Gubernur Pemerintah Rakyat Provinsi Sichuan, menghadiri upacara penandatanganan investasi Weisike diadakan di Hotel Chengdu Xiangyu, dilansir dari toutiao.com, Selasa (17/11/2020). Menurut berita, vaksin tersebut menargetkan domain pengikat reseptor protein SARS-CoV-2 untuk menghasilkan antibodi penawar dalam memblokir virus agar tidak menginfeksi sel manusia.

Pada 29 Juli 2020, para peneliti dari laboratorium telah menerbitkan makalah penelitian yang relevan di majalah Nature yang terkenal secara internasional. Ini juga merupakan vaksin COVID-19 pertama yang diterbitkan di Nature sejak pandemi COVID-19 tahun ini. 

Vaksin ini menggunakan sel serangga untuk berkembang biak dalam media kultur, kemudian dimasukkan gen virus ke dalam sel serangga tersebut. Sel ini digunakan sebagai pabrik untuk menghasilkan protein rekombinan berkualitas tinggi dan memurnikannya. Teknologi ini memudahkan produksi vaksin yang cepat dan berskala besar untuk dapat masuk ke pasar.

Sel serangga telah digunakan untuk memproduksi vaksin protein rekombinan. Produk seperti vaksin kanker serviks dan vaksin influenza telah dipasarkan di Eropa dan Amerika Serikat, dan keamanannya telah diverifikasi. Saat ini, vaksin tersebut telah berhasil meluncurkan uji klinis fase II, dan diharapkan dapat menyelesaikan uji klinis fase I dan fase II tahun ini serta memasuki uji klinis fase III. Pada uji klinis sebelumnya, subjek baik dan tidak mengalami reaksi yang merugikan.

Menurut berita di akun WeChat resmi Asosiasi Promosi Pertukaran Medis Internasional Sichuan pada 16 November 2020, Chengdu Weisike Biomedicine Co Ltd adalah tim peneliti ilmiah yang dipimpin oleh Profesor Wei Yuquan, akademisi dari Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok dan direktur Laboratorium Utama Negara untuk Bioterapi di Rumah Sakit Huaxi, Universitas Sichuan. 

Perusahaan tersebut adalah perusahaan biomedis yang mengkhususkan diri dalam pengembangan dan produksi vaksin serta imunoterapi. Proyek ini mendapat dukungan kuat dari pemerintah Tiongkok seperti Kementerian Sains dan Teknologi, Komisi Kesehatan Nasional, Badan Pengawas Obat dan Makanan Nasional, Kementerian Pendidikan, Provinsi Sichuan dan Chengdu. Proyek ini juga mendapat dukungan dan kerja sama yang kuat dari banyak lembaga penelitian dalam negeri. 

Selain penggunaan sel serangga untuk mengembangkan vaksin COVID-19, Weisike juga menggunakan teknologi sel serangga untuk mengembangkan dan menghasilkan lebih dari 20 produk inovatif imunoterapi seperti vaksin rabies, vaksin influenza, vaksin virus herpes, dan berbagai vaksin tumor. Kini lebih dari 30 paten telah diajukan. (*)